36. G&W | Upacara Pedang Pora

636 55 6
                                    

SAYA sudah pernah bilang di chapter 33 agar kalian panggil saya RIYANI bukan thor thor, paham kan?

Saya mengucapkan terimakasih banyak buat temen² yang sudah memberikan feedback dengan klik tanda star. Semoga kalian selalu diberi kesehatan sama Allah, dikabulkan semua impian kalian dan pastinya murah rezeki. Aamiin.

Eitsss! Aamiin kan dong, lebih dari 40 orang bakal diijabah lohhhh!
.

Buat yang bingung kok Diana bisa makan di kantin Univ D. Ya karena dia alumni sana, selagi dia punya KTM ya kapan saja bisa main ke Univ D.
.

.

.

Happy Reading!

"Sesuatu yang telah Allah takdirkan untukmu, tidak akan pernah menjadi milik orang lain."

~ Alghifari Putra ~

"Saya bertemu dengan Kapten itu karena Allah, maka saya mencintai Kapten juga karena Allah."

~ Diana Hanifah ~
.

Upacara Pedang Pora.

Sepulang dari pengajuan mereka pergi menggunakan mobil untuk pulang. Di dalam mobil hanya ada keheningan, tidak ada yang berani memulai pembicaraan.

Diana yang berada di kursi belakang memilih untuk memejamkan mata, karena perjalanan ditempuh dalam waktu 1 jam. Entah kenapa berhadapan dengan orang penting membuat ia lebih banyak meluangkan waktu untuk berlatih sampai-sampai ia kurang tidur.

Hingga akhirnya mobil mereka sampai di depan kompleks kost an Diana. Diana yang tidak tertidur sepenuhnya itu dengan cepat ia membuka mata.

"Makasih Kep," ucap Diana sambil membereskan berkas-berkas pengajuan.

"Hasil Rikkes berikan sama saya,"

Diana bertanya-tanya maksud Al mengenai hasil Rikkes nya, "baik Kep," ia pun meninggalkan hasil Rikkes dirinya dan Al.

"Kep, apa besok Kapten ada waktu? Kalau ada saya mau bertemu, saya akan mencari jawaban yang membuat saya yakin,"

"Hm,"

"Besok saya akan ke rumah Kapten, Assalamualaikum,"

"Hm, Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh." jawab Al lirih.

Sepulangnya Diana, Al kini tancap gas. Sesampainya di rumah, Al langsung masuk ke kamar. Ia merebahkan tubuhnya di atas kasur
king size yang super nyaman.

Sepuluh menit berlalu, Al kini mengambil kertas itu dan membukanya. Posisi Al masih tetap tidur terlentang di atas kasur. Al membaca hasil pemeriksaan Diana, ternyata perempuan itu sehat hanya saja jantungnya yang lemah.

Al dibuat heran dengan adanya hasil testpack disitu. Perasaan Al agak tenang ketika mendapati hasilnya itu hanya satu garis, berarti Diana tidak hamil.

Keesokan harinya.

Diana benar-benar datang ke perumahan mewah itu. Kehadiran nya langsung disambut oleh bu Hamidah. Diana menyalami bu Hamidah dan mereka berpelukan.

Bu Hamidah mengajak Diana masuk dan duduk di ruang tamu. Tak lama kemudian, Alghifari berjalan menuruni anak tangga dari lantai dua menuju kebawah.

"Kamu mau bicarain apa? Saya gak punya banyak waktu, ikut saya sekarang," perintah Al, ia pun berjalan keluar rumah.

Green and WhiteWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu