26. G&W | Menemukan Kotak Misterius

407 28 0
                                    

Hai Hai Hai, karena yang ngevote belum ada 400 jadi upload nya hanya 1 bab saja.

Jan lupa VOTE ges, chapter selanjutnya itu sangat spesial. Author do'ain yang nge VOTE, rezekinya makin lancar. Aamiin...


***

وَإِنَّ جُنْدَنَا لَهُمُ الْغَالِبُونَ.

Dan sesungguhnya bala tentara Kami itulah yang pasti menang.

~ (QS. As-Saffat : 173) ~

Menemukan Kotak Misterius


Ya Allah Na, kamu kenapa?" tanya Aryani yang melihat Diana berada di gendongan Al. Aryani memang tidak ikut ke pedesaan, tetapi ia bertugas menjaga barak kesehatan.

Diana hanya tersenyum seakan mengisyaratkan kalau dirinya tidak apa-apa.

Kini Diana sedang duduk di kursi yang berada di luar barak. Sedangkan Al, setelah dia menurunkan Diana, lelaki itu langsung berjalan pergi meninggalkan Diana. Saat baru berjalan beberapa langkah, ia berpapasan dengan Letnan Firman yang memasang wajah layaknya orang yang sedang cemburu.

Aryani dan Letnan Firman menghampiri Diana. Dirinya meminta tolong kepada Aryani untuk mengambilkan keperluan kesehatan yang dibutuhkan. Perempuan itu pun memasuki barak kesehatan yang dibangun oleh para tentara dengan ukuran yang lebih luas dan besar, berharap barak ini bisa menampung warga lokal yang berasal dari pedesaan.

"Dokter kenapa? Kok kakinya bisa berdarah?" tanya Firman.

"Gak papa let, saya hanya kurang berhati-hati." jawabnya.

Tak lama kemudian, datanglah dokter Zulfan yang memang berniat untuk memeriksa kondisi pasiennya di barak. Lelaki itu pun menghampiri Diana.

"Kamu kenapa Na? Apa yang terjadi sama kamu?" tanyanya.

Sebelum Diana menjawab, Sella lebih dahulu menarik lengan Zulfan dan mengajak Zulfan pergi agak jauh dari tempat itu.

***

"Fan, tolonglah. Saya itu sayang banget sama kamu! Tapi kenapa kamu selalu ngejar-ngejar cewek yang sama sekali gak cinta sama kamu." ucap Sella.

"Kamu kenapa sih?!"

"Diana itu udah ada yang punya Fan! Tolonglah."

"Oh benarkah?" tanya Zulfan. Sella mengangguk cepat.

"Kapan kamu mau buka hati buat aku?" tanyanya lagi. Sella pun mulai meraih dan memegang tangan Zulfan.

Zulfan melepaskan genggaman itu.
"Kamu bisa profesional dikit gak? Kamu gak lihat disekeliling kita? Hah?" tanya Zulfan sambil tangannya mengarahkan ke sekeliling.

"Iya aku tahu."

"Yaudah, tugas kita sekarang ya memprioritaskan pasien! Bukan malah bahas tentang perasaan!" ucap Zulfan dengan nada ketusnya.

"Tapi sikap kamu yang bikin aku kayak gini Fan." ucap Sella.

Sedangkan Zulfan memutar bola matanya dan memijat jidatnya yang tidak pegal

***

Sekembalinya Aryani, kini ia mulai mengobati luka Diana ditemani oleh Lettu Firman.

"Ar?" panggil Diana.

"Ya?"

"Nama-nama di papan itu beneran jumlah warga lokal yang meninggal?" tanyanya sambil matanya terarah ke papan yang berada di luar barak kesehatan.

Green and WhiteWhere stories live. Discover now