Assalamu'alaikum teman²...
Gimana kabarnya hari ini? Semoga sehat selalu ya...Mohon maaf saya ngilangnya lama hehe, kemarin fokus belajar utbk dann yah RIYANI udah keliling Semarang!!!
Minta do'anya yaaa, semoga di bulan Juni nanti ada kabar baik...
Terimakasih.
Happy Reading
..
.
"Saya buka pintu hati Kapten dengan Al-Fatihah hingga terguncang seperti Al-Zalzalah. Karena saya tahu hati Kapten tidak sekeras Al-Hadid, melainkan selembut Ar-Rahman."
~ Diana Hanifah ~
Sikapnya Berbeda
"KALAU SAYA BILANG TIDAK YA TIDAK! Kamu paham kan saya ini manusia biasa yang punya hawa nafsu? Kamu mau saya khilaf?"
DEG
-------------------------------------------"Kalau mau khilaf juga gak papa, kan kita udah sah," jawab Diana.
"Itu berarti namanya nafsu bukan cinta. Kamu tahu kan pernikahan ini terjadi karena perintah orang tua saya? Dan saya sama sekali tidak tertarik dengan kamu!"
Seketika ekspresi wajah Diana berubah jadi tak bersemangat. Ia sangat paham maksud dari perkataan suaminya ini.
"Maaf Kep." ucapnya pasrah. Langkah kakinya membawa tubuhnya kembali ke atas ranjang. Diana memandangi suaminya ini hanya bisa tiduran di sofa panjang tanpa bantal dan selimut. Jari Al menekan tombol AC yang membuat ruangan perlahan menjadi dingin.
Ya Allah, Diana kan gak bisa jika berada di ruangan ber AC. Jangankan AC, kipas angin juga dia tidak suka. Batinnya.
Satu jam berlalu hanya membuat Diana uring-uringan. Ia tidak bisa tidur karena kamar Al yang sudah dingin, tapi entah kenapa Al malah bisa tidur dengan pakaian tanpa lengan itu.
Perlahan ia mengambil selimut di lemari dan mendekat ke Al. Dia menyelimuti tubuh Al lalu mengelus puncak kepalanya. Tak lupa ia juga mengambil remot AC dan menurunkan suhu nya.
Diana menggelar tikar diatas lantai dan tiduran di samping sofa tempat Al tidur.
"Maaf Kep, saya tidur disini karena saya tahu suami istri yang tinggal satu atap tidur berjauhan itu tidak baik. Saya harap yang bangun duluan itu saya." ucapnya lirih.
***
Diana baru saja bangun dari tidur, ia mengerjapkan mata dan berusaha mengumpulkan nyawanya. Matanya melihat ke sekitar ternyata Al sudah lebih dulu bangun. Sekarang dia sedang menggeliat di depan jendela kamarnya.
YOU ARE READING
Green and White
ActionEDUCATION MILITARY ACTION "Semua yang ada di diri kamu dari ujung kaki sampai ujung kepala itu sepenuhnya menjadi milik dan hak saya. Kecantikan kamu itu hanya untuk saya. Saya tidak ikhlas jika ada lelaki lain yang berani melihat dan menikmati kec...