21. G&W | Tugas Tentara dalam Misi Perdamaian

490 37 4
                                    

»»---->
Langkah kaki menguat. Detak
jantung berdebar. Pakaian loreng menjadi identitas mereka.
<----««

~ Alghifari Putra ~


Tugas Tentara dalam Misi Perdamaian


Al begitu kuat mencengkeram pergelangan tangan Diana. Untung saja pergelangan tangannya ditutupi oleh lengan baju yang panjang, jadi mereka tidak bersentuhan kulit secara langsung.

Diana mulai merasakan sakit di pergelangan tangannya. Ia pun memberontak.

"LEPASIN!" ucap Diana sambil ia tetap berlari kecil mengikuti langkah Al.

-----------------------------------------------------------

Setelah berada agak jauh dari kerumunan seketika langkah Al terhenti. Ia pun melepas cengkeraman nya.

Mereka berdiri hadap-hadapan, sedangkan Diana sedang sibuk memeriksa pergelangan tangannya. Ia memastikan kalau tidak ada memar disana.

"Sakit tahu!" ucap Diana dengan suara yang kecil, tapi masih bisa didengar oleh Al.

Sadar akan posisinya sekarang, seketika Diana ingin segera pergi dari tempat itu.

Baru saja membalikkan badan dan baru melangkahkan kaki satu langkah, Al langsung menarik tangan kiri Diana dengan sangat keras.

Mendapat perlakuan seperti itu, seketika dirinya menabrak badan kekar Alghifari karena tarikan Al begitu kuat.

Posisinya sekarang seperti orang yang sedang berpelukan, bedanya kedua tangan Diana yang dirinya biarkan berada di udara dan lengan kanan Al yang ia lingkarkan di punggung Diana.

Diana memejamkan matanya karena kejadian tadi. Al yang melihat wajah Diana berada di depan dadanya membuat senyum khianat tercipta disudut bibirnya.

Diana terkejut dan sadar akan yang terjadi sekarang, ia cepat-cepat menarik tubuhnya dan berjalan mundur dua langkah.

"Apaan si!" ucap Diana kesal.
"Sebenarnya maksud Letnan bawa saya kesini tuh apa?" tanya Diana dengan kesal sambil tetap memegangi pergelangan tangan kirinya yang lagi dan lagi selalu di tarik dengan kuat oleh Al.

"Saya cuma mau bilang, selama kamu bertugas disini kamu harus jaga diri baik-baik." ucap Al dengan wajah tanpa bersalahnya.

"Gausah dibilangin juga saya sudah tahu!" ucap Diana kesal.

Al mengedikkan bahunya. Syukurlah tugasnya jadi berkurang satu. Tapi meskipun begitu ia akan tetap menjaga keselamatan semua tenaga medis dari Indonesia.

"Oke kalau begitu. Btw, tadi kamu berani juga! Mengungkapkan kejahatan yang sudah terjadi beberapa tahun lalu!" ucap Al sambil memasukkan kedua tangannya di saku celana.

"Bagus juga, kejahatan akan menang bila orang yang benar tidak melakukan apa-apa! Tapi melihat keberanian kamu tadi, itu sudah membuktikan kalau kamu gak bersalah dan berusaha mencari kebenaran" tambah Al.

Ya Tuhan! Ini benar kan Al? Alghifari? Laki-laki dingin dan irit bicara itu kan? Kok bisa dia sepeduli dan berbicara panjang lebar seperti ini!

"Udah kan ngomongnya?" ucap Diana yang tidak direspon oleh Al.

Melihat reaksi Al, Diana cepat-cepat pergi dari hadapannya.

Al hanya melihat punggung Diana yang sedang berjalan.

Dirinya melihat Diana jalan salah arah. Mungkin karena dia belum hafal?

"WOYY" ucap Al dengan suara keras.

Green and WhiteWhere stories live. Discover now