⚠️ PLAGIAT DILARANG BACA!⚠️
Gambar: Canva
Desain: Sendiri
Seorang anak perempuan tunggal bernama Berlina Meiria tinggal bersama (Inke) bundanya. Sejak 18 tahun kelahiran Berlina, ayahnya bekerja sebagai anak buah kapal. Itupun kata sang bunda yang...
"Yaudah. Ayah mau pergi lagi, nyari cemilan buat mereka," pamit ayah Agha.
"Ayah belikan dia setel baju. Suruh dia ganti kalau udah bangun," ujar ayah Agha memberi tote bag pada Agha. Agha menerimanya.
"Kabari kalau teman-teman kamu udah datang," ujar ayah Agha.
Saya harus bicarakan ini dengan Citra, batin ayah Agha. Beliau segera berangkat ke rumah sakit itu.
***
Inke dan Citra sedang mengobrol santai diluar ruangan. Ayah Agha telah sampai menemui mereka. Beliau berjalan hingga keberadaannya dikejutkan oleh Citra dan Inke.
Citra sudah sebal melihatnya, wanita itu berdiri dan menatap Ayah Agha, "Kenapa anda datang kesini lagi?"
"Wah, wah, Citra. Bahkan masih bisa santai sementara keponakan mu itu ketakutan," bangga Ayah Agha berupa sindiran.
Inke tersentak. Wanita itu berdiri menghadapnya, "Bagaimana anda bisa tahu tentang Berlin?"
"Anak saya, Agha. Membawanya ke rumah. Anak perempuan itu seperti ketakutan," jawab ayah Agha.
"Jangan bicara omong kosong." Suara itu dari Veron. Ia berjalan dari luar ruangan menuntun tiang infus, "Berlin sedang pergi ke museum,"
"Veron kembali ke kamarmu," pinta Citra. Veron hanya diam memerhatikan mereka.