Prolog

135 9 1
                                    

Tulisan-tulisan yang akan tercipta ini nantinya berdasar pada rasa hormat dan kekaguman yang luar biasa pada sosok yang istimewa. Tidak perlu sampai dirinya tahu, tapi bila tahu sekalipun harapnya dapat membuatnya menyadari bahwa keberadaannya memberikan banyak makna.


***


Setiap orang memiliki suatu tempat atau kota selama ini menjadi tempat menimbun banyak kenangan. Mungkin ada satu kisah tertinggal disana yang membuatnya sulit untuk lupa. Puing-puing dari perasaan yang tersimpan di sudut kota seolah manja ingin untuk didatangi lagi dan lagi. Entah dengan siapa atau mengapa tetapi selalu ada magnet yang menariknya untuk menilik kembali kenangan masa lalu yang rasanya sulit untuk diuraikan dengan kata-kata. Perasaan gamang yang menjadi galau berkelanjutan memaksa untuk datang meski yang bersamanya dulu entah ada dimana sekarang. Kotanya yang masih ada tanpa dirinya yang terlihat oleh mata dapat menyiksa lebih dalam. Dengan demikian, kota yang sama dengan rasa yang telah berubah. Menjelma menjadi makhluk penuh misteri pemberi perasaan rindu juga sendu. Membingungkan sekaligus seolah paham dengan apa yang pernah ada.

Ada hal yang lebih menyakitkan dari putus cinta dengan seorang kekasih. Ya, putus perasaan pada dia yang bahkan bukan siapa-siapa. Dengan dia yang sempat singgah tanpa hubungan yang jelas tetapi perasaan nyata dan masih tersimpan sisa rasanya dihati. Ketika kota yang awalnya kosong tanpa bayangan berubah menjadi kota yang bukan sederhana karena ada yang meninggalkan bercak tintanya disana. Segala sesuatu yang pernah diisi, sudah bukan lagi lembaran kosong yang bisa untuk di hanguskan begitu saja. Sama halnya dengan seseorang, dia yang pernah menoreh jejak dan bercak tidak semudah itu untuk di hanguskan.

Mungkin dapat kudatangi lagi walau dengan sedikit bersembunyi karena kota itu milikmu. Seharusnya mungkin aku tidak kesana. Jika saja aku tidak kesana, dirimu juga tidak akan pernah tinggal di kepalaku bahkan bertahun setelah perginya dirimu. Apa yang ada padamu tertinggal disana. Tempat makan dimana kita berbincang untuk pertama kalinya masih berdiri tegak bahkan semakin ramai, berbeda dengan kisah kita yang sudah tidak pernah ada lagi.

Ketika bertemu dengan seseorang yang memberikan bekas lebih dalam dari apapun itu setiap hal yang berkaitan dengannya memberikan perasaan yang akan lebih sulit dijelaskan. Kereta, Jogja, Solo, Semarang dan kamera hal yang aku suka bahkan sebelum bertemu denganmu pun sulit untuk kusambangi lagi karena semuanya tertuju ke arahmu. Kota kita yang sebetulnya bukan milik kita. Kotamu yang perlu dengar izinmu untukku datangi, dan kotaku yang entah berapa kali menampung perasaanku akibat ulahmu.

Dia, sang lelaki bertubuh tinggi dengan kharismanya yang sangat kuhormati. Banyak kisah yang akan tertuang setelah bertemu denganmu meski tidak sama sekali ada "kita".






Ps:

Cerita ini adalah hasil dari kehaluan Author aja. Seperti biasa ya guys hehehe 🙂. Tidak ada maksud untuk menyudutkan atau menyinggung pihak. Cerita ditulis hanya untuk hiburan semata.

Karuna dan BharaWhere stories live. Discover now