Chapter 16

30 3 3
                                    


So I drown it out like I always do

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

So I drown it out like I always do

Dancing through our house

With the ghost of you

And I chase it down

With a shot of truth

Dancing through our house

With the ghost of you

5 Seconds of Summer - Ghost of you

***


Ada hal yang sebenarnya ingin kau ceritakan tentang seseorang yang hadir sebelum Mas Bhara. Seseorang yang pernah kuceritakan sebelumnya, bagaimana aku terkesima dengan penampilannya yang memang mengagumkan. Sosok lelaki pertama yang membuatku memandang lebih lekat dalam masa perkuliahan ini yang dimana artinya juga sosok lelaki pertama dalam bentuk nyata yang membuatku tertarik setelah bertahun tidak tertarik dengan lelaki manapun. Mungkin bisa dibilang kali terakhir ada lelaki yang membuat mataku melihatnya hanya ada pada masa SMP.

Namanya Senarhu dibaca seperti Naru, teman-temanku sering menggodaku karena nama kami berdua mirip. Narhu dan Runa bila ada irisan dan menggabungkan bisa menjadi Rhuna, sungguh aku sempat menyukai penggalan nama itu. Dia tampak seperti matahari yang menyegarkan, hawa bersamanya seperti berada di pinggir pantai. Tenang dan menyenangkan. Aku tidak terlalu dekat dengannya, meski kami beberapa kali dalam kelas dan kelompok yang sama. Pertemuan yang cukup sering tapi tidak intens karena tiak ada jalinan komunikasi selain tugas membuatku semakin penasaran. Kami cukup sering duduk berdekatan, dalam beberapa pertemuan secara langsung pasti ada komunikasi disana.

Kak Echa, orang pertama yang menentangku untuk lebih dekat dengan Narhu. Katanya dia tidak sebaik tampilannya. Meski Kak Echa belum pernah bertemu sama sekali secara langsung dengan lelaki itu hanya bermodalkan dari foto yang kutunjukkan saja. Tapi apa yang dikatakan Kak Echa bisa jadi benar. Pasalnya, dalam tugas kelompok kami ia kerap kali menghilang dan sulit untuk dihubungi, beberapa kali juga aku mengirimkan pesan pengingat agar dirinya segera mengerjakan. Kak Echa sempat mengatakan aku bodoh karena itu. Seharusnya aku tidak selalu bertindak demikian. Mungkin karena aku terlalu panik dengan tugas dan tidak memikirkan aku suka dia atau tidak sehingga aku mengirimkannya beberapa pesan, percayalah sebenarnya aku melakukan itu pada setiap orang yang bekerja sama dengan kelompok. Tapi mungkin karena Kak Echa mengetahui aku menaruh ketertarikan pada Narhu maka membuatnya menyimpulkan aku terlalu peduli pada seseorang yang hampir lalai dengan tanggung jawabnya sendiri. Meski demikian, aku tetap tidak tutup telinga oleh perkataan Kak Echa, aku memilih untuk tidak menyukai Narhu lagi. Terlebih setelah ada unggahannya yang ternyata dengan kekasihnya.

Karuna dan BharaOù les histoires vivent. Découvrez maintenant