#2

4.6K 401 46
                                    

"Hanya ada dua lemari"

"Kamarnya tidak cukup untuk tiga lemari"

Sing dan leo terlihat berpikir.

"Aku bisa meletakkan pakaianku di koper saja untuk saat ini"

Leo menggeleng khidmat. "Kau bisa meletakkan pakaianmu di lemari ini Hyung" Leo menunjuk lemarinya.

"Aku tak begitu maniak outfit seperti seseorang yang membuat satu lemari penuh"

Sing tertawa hambar. Tapi leo ada benarnya.

"Kamu ga keberatan?" Tanya zayyan meyakinkan. Dengan bahasa Inggris yang tak begitu formal.

Leo tersenyum yakin, menggeleng.

"Okey.. " Zayyan mengangkat kedua alisnya sambil mengangguk-angguk. Menarik koper besarnya dan mulai berbenah, di bantu dengan leo si empunya lemari.

Zayyan merasa sedikit lega ketika mengetahui kedua roommate-nya lebih muda darinya. Begitu mereka tahu zayyan adalah line00, mereka lantas memanggil zayyan dengan sebutan Hyung atau zayyan-hyung. Zayyan yang selama ini dipanggil ka, mas, atau bang_itu pun merasa sedikit sangsi. Tapi ia yakin akan terbiasa.

Sementara leo dan zayyan berbenah, sing sibuk memainkan ponselnya.

"Ah aku paham" Celetuk sing tiba-tiba. Leo dan zayyan menoleh kepada sing yang tengkurap di atas kasurnya.

"Aku membaca artikel dan berita-berita tentang agama zayyan. Hmm.. Ternyata agama zayyan Hyung sangat dipenuhi pro dan kontra ya" Ucapnya sambil terus membaca.

Zayyan hanya tersenyum, sambil berharap sing tak mengucapkan semua apa yang ada di artikel tersebut dan mengubah atmosfer di kamar mereka menjadi awkward.

"Oh, rupanya agama islam dan Kristen sangat beradu argumen. Wah ini menarik. Kenapa aku baru mendengar nama agama islam ya?"

"Tapi sebagai orang Kristen, aku tak akan menganggapmu seperti itu Hyung. Jadi maksudku, walaupun faktanya kita berbeda keyakinan, yang terpenting adalah tujuan kita berada di sini sekarang adalah sama. Menjadi idol"

Zayyan menatap sing penuh arti. Sing tersenyum. Menampakkan lesungnya yang dalam.

"Hey kamu gak mandi? Ini sudah jam sembilan. Apa kamu mau menyebarkan hama dan bau keringatmu itu?" Sarkas leo dan di balas dengan cengiran sing.

Ia berdiri dari kasurnya yang empuk dan mengambil handuk serampangan.

"Aku memang lebih muda dari sing. Tapi aku berbicara informal kepadanya. Selain dia yang minta, aku juga lebih nyaman jika berbicara informal dengan bahasa negara kami"

Zayyan mengangguk-angguk.
"Kalau begitu panggil aku dengan nama saja. Lagipula aku tidak terbiasa dengan sebutan Hyung haha"

Leo menggeleng. "Aku bisa kena omel lex Hyung kalau melakukan itu" Leo balas tertawa.

"Oke oke. Tapi mulai sekarang kita teman. Ngomong informal aja"

Leo tersenyum, mengangguk "okey"

Kedua member boy grup yang belum debut itu menyelesaikan pekerjaan mereka dengan obrolan. Walau masih canggung, zayyan mengikuti alur yang dibuat menyenangkan oleh leo. Maknae itu tidak hanya tampan. Ia juga cukup dewasa. Lipatannya juga lebih rapih dibanding zayyan. Sayangnya obrolan mereka harus berakhir ketika leo di panggil oleh hyunsik melalui telepon. Meninggalkan zayyan dengan pekerjaannya yang sebentar lagi selesai.

Sing selesai mandi ketika zayyan memasukkan baju terakhir ke dalam lemari.
Zayyan pikir, sing mandi cukup lama untuk seorang lelaki. Tapi itu tak penting. Kepergian leo beberapa saat lalu membuat pikirannya kesana kemari.

"jayan-ah"|| XodiacTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang