#35

3.3K 182 154
                                    


Seakan di dalamnya terdapat beruang buas yang akan menerkamnya dengan sedikit saja celah, zayyan membuka pintu itu dengan sangat perlahan. Sambil merapalkan mantra agar Leo, ataupun sing tak ada di dalam. Atau penentuan roommate selama mereka di penginapan (villa/rumah syuting di our beloved summer di nonsan onabit) itu akan menjadi penyesalannya hingga agenda syuting sambil liburan mereka selesai.

"Zayyan sudah memilih kamarnya"

Ia memilih kamar paling ujung berharap kamar itu masih kosong atau setidaknya bukan Leo dan sing. Tapi, begitu pintu terbuka, dan melihat sosok yang sedang duduk di sisi kasur, yang juga menatapnya, zayyan runtuh.

"Kita lihat... siapakah roommate nya?"



Itu sing.

Dan kalau boleh meralat harapannya, ia lebih bersedia sekamar dengan Leo ketimbang sing jika hanya ada dua kandidat itu yang takdir berikan.

"Okeee... Zayyan sudah memasuki kamarnya. Dengan begini kamar 04 sudah terisi. Selanjutnya, Wain... Silahkan pilih kamarmu... Tersisa kamar nomor 1 dan 3"

Wain berdiri dari sofa ruang tamu. Meninggalkan hyunsik, yang satu-satunya belum memilih_ia menjadi nomor terakhir karena kalah suit_dan mulai berjalan sambil memikirkan kamar nomor berapa yang akan ia pilih. Ia tak peduli dengan kamar manapun dan siapapun roommate nya, tapi menggunakan cara ini untuk memilih kamar juga seru.

Sutradara-nim tak salah mengambil referensi dari run BTS di episode 70.

.


Zayyan menyusun barangnya. Mengingat mereka akan berada tiga hari dua malam di sana, ia perlu mengeluarkan skincare dan beberapa bajunya yang tak boleh kusut.

Jangan ingatkan ia soal sekamar dengan sing. Berusaha menyibukkan diri saja, pikirannya masih kacau. Dan tepat sekali pintu terbuka setelahnya dan zayyan menjatuhkan cream malamnya karena kaget. Ia terlalu kaku dan sing yang baru masuk itu entah mengapa lebih menakutkan dari beruang buas.

Sing masuk dengan tas kecil di tangannya_barang yang ketinggalan di mobil_lalu duduk di kasur itu. Kasur yang menjadi tempat tidur satu-satunya di kamar itu. Walaupun king size, tapi zayyan ingin berteriak untuk meminta manager membelah dua kasur itu.

"Maaf ya, kau sekamar denganku"

Eh? Apa sing baru saja berbicara padanya?

Kalau iya, itu pertama kalinya dalam pergantian bulan.

Ya, sudah sangat lama.

Zayyan ingin bertanya kenapa sing repot-repot meminta maaf padahal ia tak bersalah, saat ia tahu bahwa permintaan itu bertujuan untuk hal yang tak ada. Tapi mereka sudah sangat jauh untuk memulai percakapan lagi, sehingga suaranya tercekat di tenggorokan.

"Aku bisa meminta manager mengganti kamarku kalau kau tak nyaman"

Zayyan menatap lekat hasil tataannya, "tidak perlu" jawabnya akhirnya. Kalimat pertama yang berhasil ia lontarkan kepada sing pertama kali di bulan kelahirannya.



.






.






.




Malam menjelang dan para member berkumpul di ruang tengah untuk makan bersama_ruang makan tak cukup untuk mereka yang banyak dan dikelilingi dengan kamera dan tetek bengkeknya.

Percakapan di ruang tengah itu diisi dengan informasi masing-masing kamar dan roommate nya.

Kamar 01, diisi dengan tiga member. Lex, Davin, Wain. Kamar 02 diisi oleh Leo dan beomsoo. Kamar 03 di lantai dua diisi dengan gyumin dan Wain. Terakhir, kamar paling ujung yang juga terletak di lantai dua yaitu kamar 04, diisi oleh sing dan zayyan.

"jayan-ah"|| XodiacWhere stories live. Discover now