#36

1.1K 124 62
                                    

Hai yorobuuun... im back aaaaa

DONT SKIP ME!

Cuma mau bilang, sebelum lanjut mungkin buat yg udh lama ga baca sampe lupa cerita sebelumnya, aku saranin baca ch sebelumnya dulu yaa biar nyambung oke?

Gomawooo....

With luv doranghae🥰🥰🥰

Selamat membaca....





Btw, ada yg kangen kah?




.


.



.







Lee kwok min.


Ia pria yang di asingkan di wilayah kerjanya beberapa hari setelah mulut ularnya mencerca para member xodiac di balik tenda hari itu. Ia pikir meminta maaf dan berubah menjadi baik sudah cukup. Berjalan seperti biasa dengan dada membungsung dan beridiri di samping sutradara, ia tahu kehebatannya tak akan menggeser posisinya. Namun, kalimat pertama yang dilontarkan padanya pada hari itu,
"Kwok min-ah... bisakah kau memegang ini?" Ucap salah satu kru sambil menyodorkan Standard Reflector padanya, "aku tak tidur semalaman, kepalaku sedikit pusing. Tolong ya..."_adalah awal mula takdirnya berubah.

Untuk pertama dan kedua kali tentu saja kwok min menerimanya dengan baik. Namun hari-hari berikutnya ia mulai terganggu. Ia belum sempat menyampaikan keluh kesahnya kepada atasannya ketika seorang staf, ya, staff.... datang menyodorkan uang padanya.
"Bisakah kau membelikan ku kopi? Pekerjaanku sangat banyak kupikir aku akan lembur.."

"Aku?" Kwok min menunjuk dirinya, "membelikanmu kopi?"

"Ya"

Kwok min mengerjap. Ia seakan baru saja mendapatkan adegan seorang kasim memerintahkan seorang mentri kerajaan. Ini gila!

Kwok min tentu saja sudah sangat marah. Ia ingin membentak.

"Ah... aku juga... kopi apa saja, less sugar ya!" Sergah staff lainnya.

Kwok min hanya bisa menutup mulutnya kembali. Diam. Pelan-pelan menerima uang yang di sodorkan padanya_yang bahkan uang itu tak cukup.

Beberapa hari diperlakukan seperti itu, kwok min mengevaluasi apa yang sebenarnya terjadi. Ketika ia mencoba menerima fakta bahwa memang ada yang janggal, ia mulai menyadari pandangan sebelah mata dari banyak orang. Atau para karyawan yang berbicara di belakangnya bahkan serta merta di depannya.

Apa yang salah? Apa ia sedang di bully?



Suatu hari ketika ia pulang ke rumah, dengan perasaan lelah dan kecamuk batin yang mencabik-cabiknya, ia menemukan istrinya_satu-satunya tempat ia berkeluh kesah_tengah menggeret kopernya keluar dari rumah minimalis itu, kwok min terperanjat.

"Aku akan pergi beberapa hari, jagalah rumah"

Ucap istrinya setelah kwok min dengan susah payah mendapatkan jawaban, tertatih dan memohon kepadanya.

Ia masih tak tahu dimana letak kesalahannya sampai suatu hari ia di panggil keruang atasannya.

"Kau tahu apa kesalahan yang kau buat?"

Karna bingung_bercampur takut, kwok min tidak lekas menjawab.

"Kwok min-ssi... mulutmu itu... satu-satunya hal yang harus kau enyahkan"

"Ap-apa yang sebenarnya terjadi pak?"

"Banyak hal... tapi, yang perlu kau tahu, cukup sampai di sini aku bisa menoleransi mulut buasmu itu"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

"jayan-ah"|| XodiacTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang