Pesawat mendarat di bandara soekarno hatta.
Penerbangan dan landing pertama boyband yang baru debut itu menjadi hari yang meriah dengan sorak porak para penggemar Indonesia.
Hari yang membanggakan, haru, sedih, senang.
Hari yang sudah ditunggu-tunggu sejak pertama kali kabar xodiac ke Indonesia di publis. Bahkan sudah di nanti-nanti sejak mereka debut.
Hari Kamis tanggal duapuluh jam duabelas malam, xodiac sampai di Indonesia.
Kamera tak henti memotret, dengan bunyi jepretan dan blitznya yang menyilaukan mata. Teriakan yang didominasi dengan nama 'zayyan'. Teriakan dengan bahasa Korea alakadarnya. Memanggil idol dan bias mereka, dengan harapan ter-notice dan momen langka itu akan terekam dengan camera handphone yang mereka pegang.
Zayyan merasa bulu kuduknya merinding. Merasakan bagaimana ekspektasi nya melebihi realita yang ia lihat. Terpampang di depan mata. Merasakan bagaimana orang-orang memanggil namanya dengan bangga. Merasakan bagaiman perjalanannya selama ini membuahkan hasil yang luar biasa.
Merasakan bagaimana udara dari negara kelahirannya, yang sangat ia rindukan.
Ia bahagia.
.
.
.
Sampai di hotel, semua member di kumpulkan di satu ruangan. Untuk pembacaan jadwal dan prosedur yang akan di selenggarakan selama dua hari mereka di Indonesia.
Sekaligus pembagian kamar.
Pukul dua dini hari, para member beranjak ke kamar mereka masing-masing.
Ada dua kamar. Member dibagi menjadi dua kelompok. Lima dan empat orang.
Lex, gyumin, sing, leo dan wain berada di kamar pertama.
Sedangkan hyunsik, zayyan, beomsoo dan Davin berada di kamar lainnya.
Tak membutuhkan banyak waktu, para member terlelap di kamar masing-masing.
Besok akan menjadi hari yang melelahkan, mendebarkan, tapi juga menyenangkan.
Bagaimanapun, itu adalah kali pertama mereka akan konser di luar negeri.
.
.
.
Sorak poranda terdengar dari balik panggung. Staff, make up crew dan fashion crew kembali bertempur di bidang masing-masing. Kesembilan member itu menyempatkan waktu yang tersisa untuk prepare dan me-relaks-kan diri mereka.
Ruang xodiac yang disiapkan di back stage itu terlihat ramai.
"Ah, aku suka memakai kaos manset ini" Leo berkacak pinggang. Memperlihatkan tubuhnya yang terlapisi kaos manset hitam yang ia kenakan di balik jas hijaunya.
Beomsoo tertawa. Mengerti maksud dari ucapan Leo.
"Aku jadi lebih percaya diri. Kau tak tahu rasanya, menampakkan tubuh terekspos mu, bahkan puting mu di depan para penonton dan penggemar. Wah... Jujur saja itu sangat memalukan"
"Tapi kaos manset itu tak akan bertahan lama. Kau hanya memakainya karena di Indonesia itu mayoritas muslim. Yang katanya sih hal intim kaya gitu agak... "
Gyumin yang mendengar mereka menggeleng-geleng.
"Tidak-tidak... Bukan karena itu. Staff-nim menyiapkan manset itu karena Xobliss Indonesia pasti akan pingsan jika melihat nipple mu itu secara langsung"
