Chapter.9

1.7K 129 38
                                    


↷✦; w e l c o m e ❞

"Ugh.."

Suara lenguhan membuat glacier terkesiap, lalu bangun dari duduknya menatap wajah sopan dengan khawatir.

"Sopan? Kamu baik-baik aja? Butuh sesuatu? Mau aku buatin sesuatu?" Tanya glacier bertubi-tubi membuat sopan memijat pelepis keningnya dengan pelan.

"Glacy, kayaknya kamu terlalu banyak kasih pertanyaan deh ke sopan. Padahal dia baru bangun," celetuk Frostfire yang tiba-tiba berada disamping glacier.

"Eh?! Maaf!" Ujar glacier, sopan menganggukkan kepalanya pelan.

"Is't okay, dimana gentar?" Tanya sopan celingak-celinguk mencari kekasihnya.

"Gentar lagi dibawah, aku suruh dia buat ambil kain hangat. Kalau Supra dan sori beli obat pereda pusing." Jawab glacier.

Sopan mengangguk paham.

"Maaf, lagi-lagi aku buat kalian repot." Ujar sopan pelan.

"Kamu gak boleh ngomong gitu! Udah diem aja!" Tegas glacier membuat sopan bungkam.

Selama beberapa detik suara debrakan pintu membuat mereka yang berada didalam kamar mengalihkan pandangannya kearah pintu, yang terdapat pemuda membawa baskom kecil dengan kain ditangannya.

"Opan?! Kamu udah bangun?" Ujar gentar meletakkan baskom begitupula dengan kainnya.

Frostfire yang peka terhadap keadaan mengkode glacier agar mereka keluar dari kamar, membiarkan gentar dengan sopan berdua dikamar.

Glacier mengangguk kecil lalu melangkahkan kakinya keluar pintu, diikuti dengan Frostfire dibelakangnya.

"Jaga sopan baik-baik," bisik Frostfire saat melewati gentar.

C'klek!

Pintu pun tertutup, dengan dua pemuda yang masih saling pandang dan diam.

"Kamu enggak bilang kepalamu tambah sakit, tidak membiarkan aku membantumu, tidak membiarkan teman-teman membantumu. Apa aku memiliki kekurangan? Jika iya, katakan dengan cepat." Ujar gentar dingin, sedangkan hatinya berdegub dengan kencang melihat kekasihnya sudah bangun.

Karena dia pingsan sampai 3 jam. Dan mereka semua menunggu sopan terbangun sampai sekarang.

"Maaf, A-aku tidak bermaksud.." jawab sopan dengan pelan sambil menundukkan kepalanya.

"Aku tau."

Grep!

"Bodoh banget sih kamu?! Bikin aku khawatir setiap saat terus!" Protes gentar memeluk tubuh ramping sopan dengan erat.

Sopan tersenyum kecil lalu membalas pelukannya tidak kalah erat "Maaf ya, aku janji bakal minta tolong ke kamu terus," balas sopan berbisik didaun telinga gentar.

"Opan, kalau mau ngomong jangan pake bisik segala. Mana dikuping lagi, kamu enggak sabar ya disodok sama aku?" Tanya gentar blak-blakan dengan muka yang sudah memerah.

Sopan yang mendengar itu ikut memerah "Hush! Mulutmu frontal banget," celetuknya.

Gentar terkekeh pelan lalu mengangkat sopan dengan memegang kedua pinggangnya, lalu dia dudukkan dikedua pahanya.

Target - [Gensop] Where stories live. Discover now