Chapter.10

1.9K 122 47
                                    

↷✦; w e l c o m e ❞

Sopan dan gentar kini sudah kembali ke apartemen, mereka sekarang sedang diruang tamu. Menonton flm sembari memakan popcorn atau minuman bersoda seperti c•ca c•la.

Tapi sopan menolak karena dia diberi pesan oleh dokter tidak boleh meminim-miniman bersoda, contohnya seperti c•ca c•la dan minuman bersoda lain. Apalagi alkohol, dia tidak diperbolehkan minum itu.

Boro-boro diminum, dia aja enggak pernah berani minum-minuman keras.

Dan kata dokter dia tidak boleh terlalu banyak melakukan aktivitas, karena takut kecapean dan membuat perut seperti telilit.

Hn.. apalagi ya? Oh! Selama kandungannya masih diusia sangat muda, dia tidak boleh melakukan hubungan badan atau sexsual. Takut membuat kepala banyinya cedera, apalagi masih diusia sangat muda.

"Tadi dokter bilang kamu sakit apa?" Tanya gentar memulai pembicaraan sebelum flmnya dimulai.

Sopan terdiam "Hanya demam saja dan kelelahan, tidak lain," jawab sopan mengambil mangkok plastik yang berisi popcorn didalamnya.

Lho? Kok kamu jawab itu?

"Huft.. kukira apaan. udah, habis ini jangan terlalu maksa diri dan jaga kesehatan kamu!" Ujar gentar dengan tegas menangkup wajah sopan.

Sedangkan yang ditangkup wajahnya hanya memberikan senyuman polos "iya-iya, aku tau," balas sopan memegang salah satu tangan gentar yang berada dipipinya.

Gentar menghembuskan nafasnya pelan lalu menarik kembali kedua tangannya sambil bercakap "Besok ada ulangan, ternyata dipercepat," ujarnya dengan nada lesu.

"Lho? Sejak kapan, kok aku enggak tau?" Tanya sopan bingung.

Gentar mendengus kecil "Waktu dirumah sakit pas aku mau keluar sebentar gara-gara glacier telpon, kamu inget?"

"Inget."

"Kukira barangnya ketinggalan, tau-taunya ngasih tau kalau besok bakal ada ulangan akhir semester. Stress banget tu guru, kagak biarin hidup aku cerah. Tidak ada emteka, pisika, biologi." Balas gentar protes dengan mulut yang kini sudah penuh dengan popcorn.

Hey, flmnya belum dimulai lho! Jangan sampe tu popcorn udah abis duluan.

"Sabar ya, aku yakin kita bakal lolos semua kok. Walaupun sifat kamu rada-rada tapi aku tau nilai kamu itu selalu bagus, cuman ya.. tertutup sama sifat diluar nalarmu aja." Ujar sopan membuat gentar terharu.

"Memang bener! Cuman Opan yang tau tentang aku semuanya!" Seru gentar memeluk pinggang ramping sopan dengan cukup erat.

"G—gen! Sesak!" Cicit sopan memukul-mukul kepala gentar yang berada didada bidangnya dengan pelan.

"Ah? Hehe.. maaf," titah gentar melepaskan pelukannya.

'Untung aja dedek enggak kenapa-napa sama pelukan papamu yang erat ini, memang anak kuat ya kamu?' batin sopan menyenderkan punggungnya disofa sambil mengelus-elus perutnya dengan kedua mata tertutup.

Jangan lupakan gentar yang melihat pergerakan sopan, bahkan yang bikin herannya.. kenapa kekasihnya ini memegang perutnya?

"Opan, kamu laper? Atau sakit perut?" Tanya gentar membuat sopan membuka kedua matanya.

Target - [Gensop] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang