Chapter.14

2.7K 134 26
                                    

-terdapat adengan seksual, jadi dimohon yang tidak kuat mohon diskip dibagian tengah-tengah cerita!

↷✦; w e l c o m e ❞

Perayaan yang mereka lakukan berselang begitu lama sampai malam, bahkan orang tua gentar dan sopan ikut berkunjung. Jangan lupakan mereka juga kaget saat mendengar sopan sedang mengandung, bahkan ibunya gentar sampai pingsan membuat yang lain panik.

Jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam, dan apartment gentar kini tersisa glacier dan frostfire. Orang tua mereka sudah pulang duluan karena pekerjaan, sedangkan Supra dan sori karena sori tertidur. Tidak ingin membuat sang empu terganggu Supra berinisiatif untuk pulang.

"Gentar jaga baik-baik sopan, aku dan dan frosty mau pulang dulu," ujar glacier menatap wajah gentar dengan tatapan tajam.

Sedangkan yang ditatap hanya bisa menghela nafas pelan "aku tau, dah sana balik, aku mau tidur." Balasnya.

"Tidur apa tidur?" Celetuk Frostfire menaikkan sebelah alisnya.

"Hush! Diem." Sela glacier memukul bahu Frostfire lalu menatap gentar lagi "yasudah kita pulang dulu, inget pesan-pesanku. Jaga diri kalian" seru glacier.

Gentar mengangguk, setelah itu glacier dan frostfire pun keluar dari apartemennya.

Kini tertinggal dia dan kekasihnya, tentu saja Sopan Nandata yang sangat gentar sanyangi, cintai, sukai— ok cukup. Terlalu bucin, nanti malah bulol.

Tunggu, tetapi dimana sang kekasih? Gentar mendonggakkan kepalanya melihat tangga seraya teriak seperti memanggil.

"Opann!!" Teriak gentar dari bawah, selama beberapa detik tidak ada jawaban. Akhirnya ia menghela nafas dengan pelan.

Tanpa ba-bi-bu gentar mulai melangkahkan kakinya sedikit cepat ke atas, saat sampai diatas suara gemercik air pun terdengar.

Pantesan ga nyaut, ternyata lagi mandi toh.. mandi kok gak ngajak-ngajak.

Tok! Tok! Tok!

"Opan kau didalam?" Tanya gentar saat ketukan ketiga, dan gemercik air pun tidak terdengar begitupula dengan keran yang mengeluarkan suara berdecit.

"Ada apa?" Tanya sopan dari dalam kamar mandi.

Gentar menghela nafas lega "Cepat mandinya, aku juga mau mandi!" Ujar gentar seraya berjalan menuju kasurnya dan bermain handphone sambil menunggu sopan selesai mandi.

Selama beberapa saat akhirnya suara keran dari kamar mandi tidak terdengar dan setelahnya pintu kamar mandi terbuka, dengan sopan yang keluar dengan handuk seperti baju melekat ditubuhnya untuk menutupi sebagian tubuh.

Ohh.. tentu saja pemandangan itu tidak lepas dari pandangan gentar yang masih terdiam menatap seluruh inci sopan, bahkan dia tidak berkedip sama sekali.

"Kau mencoba menggodaku atau kaya gimana?" Tanya gentar mengeluarkan seringai diwajahnya.

Sopan terkekeh pelan "Tidak. Atau iya."

Gentar mencibirkan bibirnya, dan tanpa aba-aba dia menarik tangan sopan sampai dia menindih tubuh sopan.

"Jangan sekarang." Sela sopan seakan tau apa yang ingin dilakukan gentar. Bahkan dia sudah menutupi mulut gentar dengan kedua telapak tangannya.

Target - [Gensop] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang