Chapter.22 (S2)

1K 79 15
                                    


↷✦; w e l c o m e ❞

Disebuah Restoran yang begitu ramai dengan pelanggan yang mengantri untuk membayar makanan, ada juga yang untuk masuk ke dalam Restorannya karena begitu ramai sampai tempat duduk hampir tidak tersisa. Kecuali tempat duduk VIP.

Dan sang anak pemilik Boss Restoran baru saja sampai, dengan kekasihnya yang berada disampingnya melihat seisi Restoran bagian dalamnya. Terlihat sangat sejuk, terdapat banyak tumbuhan yang hidup. Oh, jangan lupa ditengah-tengah-nya terdapat Aquarium Ikan membuat isi Restoran semakin enak dilihat.

Begitu tenang.

"Gentar!" Panggil Sang Ibu yang melihat kedua pemuda yang begitu ia sayang. "Kalian berdua lama banget?!" Protesnya.

Gentar mendengus. "Macet didepan gara-gara Restoran Ibu, Pembawa sial kayaknya Restoran Ibu." Katanya.

"Kok gara-gara Restoran Ibu?! Kalau rame bagus dong, bukan Pembawa sial!" Protes sang Ibu dan langsung menjewer telinga Gentar membuat sang empu terpekik.

"Ashh!! Ibuu, sakitt!!" Ringis Gentar menahan tangan Sang Ibu. "Ibu! Ada Opan bu, dia belom makan!" Alihnya.

"Hah?!" Jewera nya terlepas. "Nak Sopan belom makan?! Beneran?!" Tanya Ibu Gentar.

Sopan tersenyum kaku. "B-belum.." Jawabnya pelan.

"Dasar! Tadi sebelum kesini ngapain dulu?!" Sentak Sang Ibu dan langsung menarik Sopan ke tempat duduk yang sudah ia siapkan. "Makannya, kalau mau kesini makan dulu! Jangan nge-sex terus!"

Sopan tercengang saat mendengarnya, tetapi ntah kenapa wajahnya malah memerah. "K-kami tidak melakukan 'itu' Bu.." bantah Sopan pelan.

"Gak usah ngebantah deh! Udah, mau makan apa kamu? Apa Ibu pesenin semuanya aja?" Ucap Ibu Gentar dan langsung mendudukkan Sopan dibangku.

"E-ehh?? Gak usah, Sopan mau liat dulu menunnya. Takutnya enggak abis nanti Bu," Balas Sopan lembut. Ia merasa tidak enak karena diberi makanan gratis. Terlihat sangat mudah mendapatkannya, padahal Restoran ini baru buka sudah bintang lima.

"Yasudah, kalau udah selesai pesannya panggil Gentar. Teman-teman kalian juga bakal kesini kan?" Sopan mengangguk sebagai jawaban singkat. "Oh ya! Kalau mau pesen makanan liat-liat dulu, takut cucu Ibu sama kamu kenapa-napa. Makan yang cocok di lidah kamu pokoknya! Jangan Laper mata doang! Paham?"

Sopan kembali mengangguk tetapi lebih kikuk.

"Bagus. Ibu mau lanjut kerja dulu, dan jaga diri selama Ibu kerja disini. Setelahnya Ibu mau bicara sama kamu empat mata." Ujar Sang Ibu lalu berlelang pergi meninggalkan Sopan yang terdiam.

Ia sangat senang ketika diperhatikan seperti ini, tapi jangan berlebihan juga. Dan apa itu perkataan terakhirnya? Bicara empat mata sama dia? Astaga, membuat jantungnya berdegup terus deh.

Sopan menghela nafas lalu melihat isi menu Restoran, ia sangat terkejut ketika melihat makanan yang begitu banyak. Bahkan ada makanan yang sehat juga.

".. banyak banget, mau makan apa jadinya ini ya?" Gumam Sopan pada diri sendirinya. "Dedek Utun mau apa? Nanti kalau aku—"

Perutnya terasa tergulung.

Target - [Gensop] Where stories live. Discover now