Chapter.19 (S2)

858 101 31
                                    


↷✦; w e l c o m e ❞

Gentar membawa Sopan ke dalam apartemen dan menyuruhnya untuk duduk disofa. Seraya membuka suara. "Duduk."

Sopan menuruti perintah Gentar dengan wajah yang tertekuk. Ia menghela nafas panjang.

"Bisa kau jelaskan. Ada apa denganmu kepadaku?" Tanya Gentar memulai percakapan mereka.

Sopan diam. Tidak menjawab.

"Dear." Gentar sedikit membungkukkan tubuhnya dan mendonggakan wajah Sopan dengan memegang dagunya. "Tatap. Aku."

Tidak mendapat jawaban lagi membuat Gentar menggeram kesal. "Sopan Nandata! Aku sedang bertanya padamu." Sentak Gentar seraya mengusap pipi kanan sang empu dengan lembut.

"Bisa kau hentikan?"

Gentar menyerngit. "Apa maksudmu? Seharusnya aku yang bertanya. Bisa kau hentikan ini? Jangan diam terus. Aku tidak suka." Ujarnya menangkup wajah Sopan dan mengecup bibirnya sekilas.

Karena terbawa suasana Sopan mendengus kecil, dengan rona kecil yang berada di pipinya.

"Dear."

"..."

"Babe."

"..."

"Sweetheart."

"..."

"My love."

"..."

"Darling."

"..."

".. baby?"

"..."

"Honey.."

"..."

"Opan."

"Apa?" Cicit Sopan menatap ke arah Gentar dengan wajah yang kesal karena jengkel. Tetapi wajahnya merona karena digoda terus dengan memanggil nama panggilan untuk sepasang kekasih yang berbeda-beda.

"Lah, malah tanya balik." Timpal Gentar datar. "Coba jelasin. Kenapa kamu jadi begini, hn? Ada apa? Ada sesuatu yang membuatmu begini?"

"Ada." Jawab Sopan cepat.

"Apa itu?"

Sopan menatap Gentar dengan tatapan gugup dan ragu, ia memalingkan wajahnya.

Sedangkan Gentar hanya bisa menaikkan sebelah alisnya heran. "Kamu kenapa? Kok diem aja? Katanya mau kasih tau. Atau kamu begini hanya karena tadi kita di supermarket tidak sempat membeli bahan-bahan yang lain karena mau tutup?" Katanya.

Sopan membelakkan matanya. Bisa-bisanya kau berfikir itu?! Tidak memikir yang lain?!

Gentar yang melihat ekspresinya langsung paham. "Jadi karena itu?" Timpalnya dan tertawa kecil. "Sayangg, kan bisa nanti kita kesana lagi, kalau begitu mau besok perginya?"

Target - [Gensop] Where stories live. Discover now