Chapter 1

58 4 0
                                    

“YUHUU! HALO SEMUANYAA!” Ujar Natasha Carolina, biasa dipanggil Nata.

Cewek tinggi dengan rambut sebahu dan berkacamata itu bisa dibilang anak paling extrovert di VIII.4. Walaupun sebenarnya, mungkin gadis itu menyimpan banyak luka yang hanya dirinya sendiri yang tahu.

“Halo, Shireen! Halo, Flora! Halo, Alora! Halo, Nessa! Halo Mona! Avel! Anna! Lana! Aira!” Sapanya satu-persatu kepada teman-teman perempuannya yang berada di koridor, lalu ia mulai memasuki kelasnya yang sudah lama tidak ia tempati semenjak libur setelah Penilaian Tengah Semester.

“Haii, Lovaa!” Ia menyapa kembali satu temannya yang sedang berada di kelas.

Lova Alianovna, cewek berkulit tan skin yang memiliki cheek dimples di pipi kirinya itu memiliki rasa penasaran yang tinggi. Tidak heran jika ia mengetahui semua sumber masalah atau drama yang pernah terjadi di Raven Academy. Atau bahkan dapat mencari tahu biodata lengkap teman-teman sekelasnya. Selain itu, cewek yang tidak pernah keluar dari peringkat tiga besar di kelas VIII.4 ini juga tidak dapat menyimpan rahasia dengan dirinya sendiri. Jika Lova tahu sesuatu, beberapa menit kemudian, beberapa teman dekatnya juga pasti akan tahu hal tersebut.

“NATAA!” Ujarnya saat melihat Nata masuk ke dalam kelas.

Siswi yang mengenakan seragam biru navy khas ala Raven Academy beserta pashmina berwarna hitam yang terlilit di kepalanya itu langsung memeluk Nata dengan erat.

“Kangen deh,” ucap Lova saat ia melepaskan pelukan mereka.

“Gue juga kangen lo, kangen semuanya.” Ujar Nata.

“Kok lu kemaren sering gak aktif sih, Nat?”

“Gue ke rumah nenek, sinyalnya emang jelek di sana.”

“Ohh, by the way nanti banyak yang mau gua ceritain yaa?”

“Iyaa, boleh. Gue siap dengerin cerita lu kapan aja.” Lova tersenyum saat Nata mengatakan itu.

“Oh iya Lov, meja yang belom ditempatin mana ya?”

“Ini belom, Nat. Samping gua,” ujar Lova seraya menunjuk ke meja tepat di sebelah tempat ia duduk.

“Ohh inii?? Berarti kita sebangku dong?”
Lova mengangguk bersamaan dengan senyuman yang terukir di wajahnya kepada Nata.

“Yeayy! Okayy, thank you, Lov!” Ujarnya kemudian melepas tas yang ia pakai dan menaruhnya di kursi tempat ia duduk.

“Lova! Nata!”

Mereka berdua menoleh ke arah Shireen yang berdiri di depan pintu.

“Ayo ke lapangan!” Ujar cewek itu.

****

Seorang lelaki yang mengenakan jas hitam yang melapisi kemeja putihnya itu naik ke atas mimbar untuk menyapa seluruh anak muridnya, “Selamat pagi anak-anak!” Ucap Roberto Ragaza Adiaksa—Kepala Sekolah di Raven Academy Middle School.

“PAGI! PAGI! PAGI!” Ucap seluruh siswa-siswi dengan serentak seraya mengepalkan tangan mereka ke udara.

“Untuk anak kelas VII, sudah kenal sama saya belum semenjak sebelum PTS?”

“Sudah, Sir!” Ucap siswa-siswi kelas VII dengan lantang.

“Siapa saya?”

“Mr. Robert!” Jawab seluruhnya.

That's right! Jadi untuk siswa dan siswi kelas VII yang mungkin belum kenal saya, perkenalkan, saya Roberto Ragaza Adiaksa. Kalian bisa panggil saya Mr. Robert, get it?”

Middle School NightmareWhere stories live. Discover now