Chapter 6

17 2 0
                                    

*Kriinngg*

Suara bel masuk berbunyi di hari Kamis pagi. Di saat itu juga, terdengar suara ketukan di pintu kelas mereka.

Pintu itu terbuka, menampakkan seorang wanita yang sedang berdiri di depan pintu tersebut.

"Selamat pagi, anak-anak!" Ujarnya ketika sepatu hak tingginya itu berbunyi saat beliau berjalan memasuki kelas.

"Selamat pagi, Ms. Hanny!" Ucap semua siswa-siswi di kelas VIII.4 yang juga sedang sibuk membereskan tempat duduk mereka yang tidak beraturan.

Ms. Hanny merupakan guru yang mengajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Raven Academy Middle School. Serta, ia juga dikenal sebagai guru paling galak yang ada di sana.

"Semuanya duduk di tempat masing-masing, ya. Jangan sampai saya lihat ada yang berkumpul atau bahkan duduk di lantai." Ucapnya.

Sedangkan anak kelas VIII.4 masih sibuk membereskan meja dan kursi yang sedikit berantakan.

"Itu ada dua meja yang kosong, siapa? Mereka ke mana?" Ujar Ms. Hanny yang sedang menunjuk ke arah meja Shireen dan Nessa.

"Nessa sama Shireen, Ms. Lagi di toilet," balas Alora.

"Oh, di toilet. Nah, kalau yang persis di depan meja guru ini siapa aja ya?"

"Malvin sama Arel, Ms." Ujar Arkan.

"Ke mana mereka berdua?"

Arkan menoleh ke belakang. Malvin dan Arel sedang duduk di lantai. Arel sedang tertidur lelap, bersandar di bahu temannya yang juga sedang memejamkan matanya.

"Shht! Malvin! Arel!" Arkan berbisik kepada mereka, mencoba membangunkan kedua temannya. Khususnya Malvin yang kelihatannya belum terlalu lelap dalam tidurnya.

Malvin yang merasa mendengar suara-suara yang mengganggunya untuk ke dunia mimpi itu kemudian mencoba untuk membuka netranya dengan perlahan.

"Napa dah, Kan?" Tanya Malvin seraya masih mengusap-usap mata dengan tangannya.

Arkan menolehkan kepalanya ke depan sekilas, lalu berbalik kepada Malvin.

"Ms. Hanny, bego!"

Netra Malvin sontak melebar. Dengan panik, ia mencoba membangunkan Arel yang terlelap di sandarannya.

"Sialan! Rel, bangun! Rel! Ada Ms. Hanny, bego!"

Ms. Hanny mengernyitkan dahinya. Ia menyadari bahwa Arkan tidak menghadap ke arahnya, melainkan ke belakang.

"Arkan? Di mana Malvin sama Arel? Kenapa kamu ngehadep belakang terus? Kan saya ada di sini, bukan di belakang."

Arkan sontak menoleh kembali ke depan saat Ms. Hanny memanggil namanya.

"Eh- ehh, anu Ms. Malvin sama Arel-"

"Eh, Ms. Hanny! Hai Ms!"

Ucap Malvin dengan santainya saat ia bangun dari duduknya dan berjalan menuju meja yang tepat berada di depan meja guru yang ada di kelas itu.

Tak lupa, disertai Arel yang ikut berjalan di belakangnya dengan nyawa yang belum sepenuhnya terkumpul.

"Anjir lah, Nat. MalvArel." Lova menyenggol lengan Nata dengan kerutan di keningnya saat melihat kedua teman laki-lakinya melakukan itu di hadapan guru paling galak di Raven.

MalvArel sendiri merupakan nama gabungan dari Malvin dan Arel. Sebab mereka berdua tidak bisa dipisahkan, kapanpun dan di manapun.

"Idola lu, tuh." Balas Nata.

Middle School NightmareWo Geschichten leben. Entdecke jetzt