Chapter 24

19 2 0
                                    

Keempat siswi yang berada di dalam tenda kelompok Relegas itu terperanjat saat Nata masuk dengan keadaan berkeringat karena sehabis lari tergesa-gesa.

"WOI, NGAPA LU, NAT??" Tanya Flora yang juga menjadi panik saat melihat temannya.

"NAT, HEH! LO KENAPA?? ISTIGFAR LU, NAT!" Ucap Shireen menyadarkan Nata.

"Nih minum dulu, tarik nafas, terus buang." Kata Flora seraya menyodorkan cangkir berisi air putih, Nata sontak langsung mengambil cangkir itu dan meminum airnya dengan masih terengap-engap.

Alora menggeleng-gelengkan kepalanya, "Buset, bocah abis liat setan apa begimana dah?"

"IYA! GUE ABIS LIAT SETAN! Eh, gak liat deh, TAPI PUNDAK GUE DITEPUK SAMA SETAN!"

"Hah?? apaan sih, Nat? Bercanda ya lu?" Tanya Nessa.

"Bener, Nessa! Ngapain gue bohong sihh??"

Alora tergelak terbahak-bahak, "AHAHAHAHA!! Perasaan setannya yang harusnya takut sama lu dah! Bukan lu yang takut sama dia, Nat!"

"Sumpah, Ra, gue lagi gamau bercanda dulu. Tadi pundak gue beneran ditepuk sama setan!" Ujar Nata.

"Haloo!"

Keempat siswi itu menoleh ke arah Lova yang baru saja membuka ritsleting tenda, ia membawa satu cangkir berisi kopi sachet yang baru saja ia seduh.

Kening gadis itu terlihat mengerut saat melihat keadaan di dalam tenda yang cukup bising. "Kenapa dah? Kedengeran dari luar lu pada berisik banget," tanya Lova.

"Itu, Lov, masa katanya Nata dicolek setan dah!" Balas Alora yang masih tertawa karena itu.

"Hah??" Lova menahan gelak tawanya, "Masa ada setan jam segini sih, Nat? Ini kan belum larut malem banget, emang gak ada orang apa di luar tenda?"

"Udah sepi Lov, seriusan dah! Coba aja lu cek noh keluar,"

"Dih, ngapain? Rajin amat gua ngecek,"

"Udah-udah, tenangin diri lo dulu, Nat." Ucap Shireen yang mengelus pundak Nata untuk menenangkannya.

***

(flashback on)

"Woi, gua mau keluar dulu, ya? Bosen gua di tenda, pengap!" Ucap Mona sembari membuka ritsleting tendanya.

"Dah malem anjir, Mon. Banyak nyamuk juga," balas Aira.

Mona berdecak, "Ya elah, nyamuk doang. Bisa gua tepuk juga tuh nyamuk,"

"Gue mah hanya memberi peringatan aja, Mon. Awas lu ketemu 'begituan'," ucap Avel.

"Begituan apaan? Setan? Halah, kagak takut gua!"

Aira sontak menoleh ke arah Avel, "Salah itu, Vel. Yang ada itu setan takut sama si Mona,"

"Nih, Vel, yang ada tuh setan malah ngeri digemes-gemesin sama si Mona!" Ujar Lana.

"Yang sial itu bukan Monanya, tapi setannya. Niat nakut-nakutin nanti malah dibilang gemes sama Mona." Ujar Anna yang sedang membereskan barang-barang miliknya.

"Shht, berisik bener lu pada! Udah, diem di sini, ah. Gua keluar dulu," Mona kemudian mengambil sebuah sarung miliknya lalu menopongnya di pundak. Layaknya orang yang meronda malam-malam.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 05 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Middle School NightmareWhere stories live. Discover now