Chapter 13

7 2 0
                                    

“MONYET! ADA KECOAK DI LOKER GUE! TOLONGINN!!”

Teriakan itu sontak membuat semua yang ada di sana terkejut karena Lova.

“KECOAK APAAN LAGI, YA AMPUN??” Ujar Shireen yang sudah lelah dengan hewan kecil menjijikan bernama kecoak itu.

Sudah tiga hari ini banyak kecoak yang ada di benda kepunyaan cewek itu. Mulai dari sepatu Lova yang dua kali terdapat kecoak di dalamnya, dan sekarang hewan kotor itu terdapat di dalam lokernya.

“Kemaren ada di sepatu lu, sekarang di loker lu? Jangan-jangan lu melihara kecoak, ya?” Ujar Alora.

“Et dah, ini beneran ada di loker gua! Coba liat aja, kayaknya itu ada telornya juga dah. Ih, kawin apa siapa sih tuh kecoak??”

“Mana sini gue liat,” ucap Shireen seraya berjalan menuju loker Lova dan membukanya.

“Mana sih?”

“SHIREEN, AWAS TERBANG! ITU DI ATAS!”

Shireen refleks menjauh dari loker Lova. Benar saja, kecoak itu berada di langit-langit loker cewek itu.

“Sumpah! Lo beneran melihara kecoak apa gimana sih, Lov??”

“Enggak lah, gila! Duh, siapa ya yang bisa ngambil?”

Di saat itu juga, Arkan dan Varo berjalan melewati Lova dan Shireen.

“Eh, cowoknya Nata! Berani ama kecoak gak?” Ucap Lova memanggil Arkan dengan spontan.

Arkan yang merasa terpanggil dengan sebutan itu kemudian sontak menoleh ke arah Lova dan Shireen yang berada di depan loker Lova.

“Lah, nengok!”

Perkataan Lova membuat Arkan tersadar apa yang baru saja dilakukannya. Ia langsung mengarahkan kembali pandangannya ke depan dan lanjut berjalan bersama Varo di sebelah kirinya.

“Eh, Arkan! Gua serius, lu bisa megang kecoak gak??”

“Bisa, tapi males kalo bantuin lu.”

“Ah, anak monyet! Terus gimana dong?”

Shireen kemudian mengambil penggaris milik Lova yang ada di loker tersebut.

“SHIREEN! LU MAU NGAPAIN MAKE PENGGARIS GUA??”

“Diem gak lo? Mau gue bantuin juga,”

Dengan melawan rasa takutnya, Shireen mengangkat hewan menjijikan itu dengan penggaris milik Lova. Setelah kecoak tersebut berhasil naik ke penggaris, Shireen langsung mengibaskannya ke luar loker.

“Shhttt, awas-awas,” ucap Shireen dengan tenang.

Serangga itu berjalan dan masuk ke dalam tempat sampah yang berada di dekat sana. Lova dan Shireen pun menghela nafas mereka dengan lega.

“Shii, makasih banyak, yaa!”

“Iya, nanti lo kasih apaan gitu kek biar gak ada lagi kecoaknya.”

“Iya, nanti gue mau semprotin baygon deh. Kalo kelas VII.3 masih punya.”

“Yaudah. Terus itu gimana barang-barang lo yang di loker?”

“Gak tau, kotor ah pasti gara-gara kecoak!” Kata Lova seraya membersihkan barang-barangnya yang ada di loker.

Shireen hanya menatap ke arah temannya dengan kerutan yang terukir keningnya, “Yaudah lah, ayo balik ke kelas.”

Lova mengangguk dan kemudian mengikuti Shireen yang berjalan di depannya menuju kelas.

Sesampainya di kelas, mereka terkejut. Sangat amat terkejut. Suasana kelas sudah heboh dan gaduh tidak karuan. Papan tulis kelas mereka jebol.

Middle School NightmareWhere stories live. Discover now