Chapter 20

11 3 0
                                    

Di hari ke-dua camping seluruh siswa-siswi Raven Academy, malam itu, panitia camping berencana untuk mengadakan jurit malam bagi para peserta.

Di tenda Kelompok Relegas, keenam siswi kelas VIII.4 itu sedang menikmati nasi goreng yang baru saja dimasak oleh Flora sembari menikmati air terjun dengan pemandangan langit senja.

“Gila! Nasgor buatan lu enak banget, Flo!” Ucap Lova saat ia baru menyuap satu sendok dari nasi goreng tersebut.

“Setuju gue! Flo, lo jadi chef dulu aja ya buat tiga hari ini? Masakan lo enak-enak banget dah!” Ujar Nata.

“Dih, besok gantian lah! Gue udah dua hari masakin lu pada,” ucap Flora.

“Yaudah, besok gue yang masak. Gue bikinin Indomie dah!” Kata Alora.

“Widih, boleh! Di rumah gue lagi gak boleh makan Indomie sebulan sama Mama gue, mumpung di sini gak ketauan.” Balas Nata.

Alora menaikkan sebelah alisnya sambil tersenyum ke arah cewek itu, “Wah, parah nih Nata. Kasih tau Mama, ah!”

“Wayolo, Nata! Besok pas lagi makan Indomie kita langsung video call Mama, ah!” Ucap Nessa yang juga ikut menjahili Nata.

“Buset, jangan dong! Bisa mati gue!”

Di tengah obrolan mereka, terdengar suara sirine yang di mana itu menandakan untuk berkumpul di lapangan.

Setelah itu, terdengar pula suara salah satu panitia yang menggelegar pada speaker yang terpasang di beberapa bagian kawasan perkemahan, “Seluruh ketua kelompok, mohon berkumpul di lapangan untuk briefing!

Nata dengan cepat meletakkan piring yang berisi nasi gorengnya di alas tenda, kemudian berjalan dengan cepat ke arah lapangan.

“Gue ke lapangan dulu, ya.” Ucap Nata ke teman sekelompoknya, mereka semua hanya membalas dengan acungan ibu jari.

“Duh, nanti ada jurit malam, ya? Gue belum mandi lagi,” ujar Shireen seraya mempercepat kegiatan makannya.

“Gue juga belum mandi, Shi. Abis ini bareng, ya?” Ucap Nessa.

Sedangkan Lova, Alora, Flora, beserta Nata sudah membersihkan diri sejak langit masih biru.

Nessa dan Shireen beranjak ke toilet, sehingga di tenda hanya menyisakan Lova, Alora, dan Flora.

“Eh, bantuin gue beresin barang-barangnya dah. Biar gak terlalu berantakan banget,” ucap Alora yang kemudian dibalas anggukan kepala dari Lova dan Flora.

***

Waktu sudah menunjukan pukul 7.00 malam, Alora mengerutkan keningnya saat melihat Nessa dan Shireen yang baru kembali dari toilet saat itu.

”Lama amat dah lu berdua mandi,”

“Iya, tadi antre terus kita keramas dulu.” Balas Shireen.

“Jurit malamnya jam berapa deh? Gue mau ke toilet dulu sebentar,” ucap Flora.

“Jam sembilanan gak sih palingan? Raven kan gak mungkin bolehin kita begadang sampe dini hari, palingan jam segitu. Ke toilet aja dulu, Flo.” Ujar Lova.

“Yaudah, gue ke toilet dulu ya,” ucapnya kemudian beranjak dari tenda untuk menuju ke arah toilet.

Sementara itu, keempat temannya membuka ritsleting tenda sehingga mereka bisa menikmati pemandangan beserta suara guyuran air dari air terjun pada malam hari di depan tenda tersebut.

“Kalo aja bisa buka Spotify di sini, gua bakal setel lagu Good Days-nya SZA. Vibe-nya dapet banget sambil denger percikan dari air terjun. Walaupun I know that song's kinda overrated, but it still the greatest masterpiece of all time. Ucap Lova.

Middle School NightmareWhere stories live. Discover now