46 | that's why i let you in

32 6 8
                                    

"Aluna, jangan pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aluna, jangan pergi."

Pukul 4 subuh, Aluna terbangun saat ada orang yang menelfonnya. Buru-buru Aluna angkat setelah tau yang menelfonnya adalah Sagara. Tapi ucapan Sagara dan nada bicara laki-laki itu membuat Aluna diam, sama sekali tidak menjawab apa yang Sagara katakan. Sagara mabuk, ya? Aluna sama sekali tidak tau apa yang Sagara lakukan di sana—walaupun ia selalu mengabari Sagara tapi laki-laki itu tak pernah melakukan hal yang sama. Tapi kini Sagara malah menelfonnya, sambil mabuk. Pikiran Aluna langsung kemana-mana. Ia takut kalau Sagara mabuk, apalagi Sagara jauh dari jangkauannya.

Bohong bila Aluna tidak memikirkan Sagara kalau laki-laki itu mabuk. Aluna takut Sagara kelepasan sama orang lain, sama seperti dirinya dulu. Memikirkannya saja tidak pernah, apalagi kalau benar-benar sudah terjadi. Mungkin Aluna bakalan menangis tiga hari tiga malam sampai matanya bengkak.

"Gue mau sama lo terus."

Jantung Aluna berdebar kencang.

"Jangan tinggalin gue, Aluna."

Sambungan terputus.

Meninggalkan Aluna yang sedang menatap ujung ranjangnya kosong. Sagara pernah mengatakan kalimat seperti itu secara langsung, tapi entah kenapa kali ini rasanya berbeda. Sagara seperti mengatakannya dengan tulus, seperti takut Aluna akan meninggalkannya dalam waktu dekat ini. Apa yang Sagara katakan tadi membuat rasa kantuk Aluna hilang, digantikan oleh pikiran yang satu persatu muncul. Sebenarnya sudah banyak hal yang Aluna ingin tanyakan pada Sagara.

Tentang sikap manis Sagara padanya, semua kebaikan yang Sagara tujukan hanya untuknya. Dan juga, tentang hubungan mereka. Ingin sekali Aluna menanyakannya pada Sagara secara langsung, agar ia bisa melihat raut wajah Sagara saat menjawabnya. Agar Aluna bisa tau apa yang Sagara rasakan.

Jujur Aluna menaruh harapan lebih pada laki-laki itu. Aluna berharap Sagara merasakan hal yang sama dengannya. Bukan hanya nyaman berada di dekat satu sama lain, atau hanya ingin bersama-sama terus. Tapi Aluna juga mau membuat satu tujuan yang sama bersama Sagara, meraih mimpinya ditemani oleh laki-laki itu. Mengunjungi banyak tempat yang akan mereka datangi bersama untuk pertama kalinya. Mencoba kuliner yang belum pernah ia rasakan sama sekali. Membuat memori indah yang bila diingat bisa membuat perut Aluna dikelilingi banyak kupu-kupu. Dan Aluna ingin melakukan itu bersama laki-laki yang tulus mencintainya.

Aluna ingin melakukan itu semua bersama Sagara.

• • •

Sagara terbangun dengan kepala yang terasa pening dan perut yang mual. Dengan cepat Sagara mengeluarkan isi perutnya di kamar mandi sebelum akhirnya kembali melihat kondisi kamarnya. Kamarnya tidak kacau, tapi kenapa ia bisa berakhir di sini sementara ingatan terakhirnya ia sedang berjoget bersama Louis, Sultan, Logan dan perempuan itu. Sagara memejamkan matanya erat, berusaha mengingat apa yang terjadi tadi malam, tapi ia sama sekali tidak mengingatnya. Sagara mabuk berat.

love me wellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang