49 | you're hiding something from me

63 9 2
                                    

Kembalinya Aluna ke sekolah, ia tak lagi mendengar cerita tentang dirinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kembalinya Aluna ke sekolah, ia tak lagi mendengar cerita tentang dirinya. Bahkan komentar di sosial medianya menghilang tanpa jejak. Tatapan mata merendahkan dan menilai itu sudah hilang seperti tak terjadi apa-apa. Semua orang melakukan kegiatan mereka masing-masing tanpa mementingkan Aluna, sama seperti biasanya. Aluna yang tadinya berjalan sambil menunduk, kini ia mulai berani mengangkat pandangannya, berjalan ke kelasnya seperti biasa.

"Kok kayak nggak ada apa-apa?" tanya Aluna pada Aqila begitu ia duduk di kursinya.

"Emangnya ada apa?"

"Masalah gue kemarin."

"Oh itu, udah reda dari kemarin kali," Aqila meneguk susunya, "lo tenang aja."

Bagaimana tidak reda dengan cepat kalau Sagara hampir menghajar Wendy kemarin. Dan kondisi Rafael setelah dipukuli oleh Sagara membuat semua orang tidak ada yang berani lagi membahasnya. Sagara memang se-mengerikan itu, Rafael adalah buktinya. Apalagi saat Wendy dan teman-temannya Sagara seret untuk berlutut di hadapan Aluna, meminta maaf secara langsung.

Sementara Sagara sedang menidurkan kepalanya di meja, ingin tidur sebelum bel masuk berbunyi. Sagara yang tadinya tidak mau lagi menghajar siapapun di sekolah. Sagara mau sibuk mencari prestasi dan nilai yang bagus. Tapi kejadian kemarin membuat guru-guru mengenalnya karna berkelahi bukan prestasi.

Dari awal bel masuk berbunyi, sampai bel pulang, Aluna sengaja tidak keluar dari kelas. Ia memang menghindari Sagara. Takutnya mereka berpapasan di koridor atau mata Aluna yang tak tahan akan selalu melirik ke arah kelas Sagara. Dari pintu kelasnya, Yania datang dengan coklat di tangannya. Itu coklat oleh-oleh Thailand dari Dicky kemarin. Walaupun sudah dimakan setiap hari, tapi coklat itu belum juga habis.

"Kenapa dijepit?" tanya Yania menatap Aluna yang menjepit rambut barunya, "gerai aja, cantik."

"Karna cantik makanya dijepit," jawab Aqila membuat Aluna tertawa kecil, "takutnya semua pada naksir."

"Ayo, gue mau ke toilet dulu."

Kini Aqila dan Yania menunggu Aluna di kursi dekat toilet. Yania melirik Aqila yang sibuk memainkan ponselnya. "Kok lo nggak bilang ke gue sih kalau Aluna sama Sagara?"

"Aluna nggak sama Sagara juga, sih."

"Maksudnya?"

"Mereka belum ada hubungan."

"Terus maksud Sagara teriak cewek gue kemarin itu apa?"

"Nggak tau," Aqila menaikan bahunya sekilas, "mereka nggak ada hubungan yang jelas, tapi ya gitu, lo liat sendiri Sagara sama Aluna gimana selama ini."

Yania diam sebentar. "Terus Aluna gimana? Dia mau aja jalanin hubungan tanpa status gini?"

"Gue sama Dicky udah sama-sama nyampein hal yang sama ke Aluna. Tapi mereka sampai sekarang masih gini aja," Aqila menghela nafasnya, "berarti Aluna baik-baik aja sama hal ini."

love me wellWhere stories live. Discover now