ML - 05

207K 13.5K 6.5K
                                    

Maaf baru update 😭😭🙏🏻🙏🏻🤧🤧 tumpang tindih sama Love Attack soalnya..

Ya selain itu votenya baru kecapai.. hehe 🫡❤️

Part ini bisa gak, 3K vote dan 3K komen?

Draftnya dah ada, tinggal cus update 😛

Jangan lupa follow Wattpad ini dan ig @aloisiatherin

Jaleo baru saja pulang dari kantor dan ia langsung di suguhi dengan pemandangan riuh di depan rumahnya, beserta mobil pemadam kebakaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaleo baru saja pulang dari kantor dan ia langsung di suguhi dengan pemandangan riuh di depan rumahnya, beserta mobil pemadam kebakaran.

Astaga! Apa yang terjadi?! Kenapa rumahnya penuh dengan kepulan asap?!

"Misi misi! Tolong saya mau masuk ke dalam rumah!" Jaleo berteriak seraya berusaha memecah belah kerumunan yang ada.

Yang di pikiran Jaleo saat ini adalah Nacia. Apakah istrinya itu ada di dalam rumah?! Apakah istrinya baik baik saja?

Apa Nacia terluka? Apa Nacia menghirup asap mengepul ini? Apa Nacia terjebak di dalam?!

Kaki Jaleo seketika lemas ketika melihat rumahnya gosong sebagian. Iya, temboknya menghitam, bahkan beberapa bagian rangka rumahnya sudah hancur.

Tubuh lemas Jaleo terurungkan ketika ia mendapati Nacia yang gemetaran sembari di memeluk dirinya sendiri ketakutan di dekat pagar, sembari memeluk sebuah selimut tipis.

"Nacia!" Jaleo berteriak, segera menghampiri Nacia yang sudah menangis ketakutan. Bahkan perempuan itu langsung berlutut di depan kaki Jaleo yang sudah menjulang di depannya.

"Kak— maaf, maaf banget." Nacia menangis deras seraya berlutut di depan Jaleo. Bahkan tangannya berusaha menyentuh lutut Jaleo, memohon pada pria itu. "Tolong jangan bawa gue ke kantor polisi. Tolong jangan.."

Jaleo ikut berjongkok. Dia menarik tubuh Nacia ke dalam pelukannya. "Cia ada yang luka?" Tanya Jaleo dengan lembut.

Nacia menggeleng. Dia mengeratkan pelukannya pada selimutnya. Terisak di pelukan Jaleo.

"Sini, lihat." Jaleo menarik wajah Nacia menghadap padanya. Ditelisiknya wajah Nacia setiap sudutnya. Diamati dengan seksama, apakah ada api yang berani melukai tubuh istrinya itu.

"Abu sialan. Wajah istri gue jadi kotor begini." Umpat Jaleo. Pria itu kemudian mencari sapu tangan yang selalu ia taruh di saku celananya.

Jaleo mengusap wajah Nacia yang kotor dengan sapu tangan, membersihkannya sampai tidak ada abu karena dari api yang melahap rumahnya.

"Maaf, Kak.. maaf.." Nacia berkaca kaca. "Nggak apa apa gue nggak dikasih uang saku sampek satu tahun. Tapi tolong jangan bawa gue ke kantor polisi."

Jaleo terkikik geli, melihat ekspresi istrinya yang mirip seperti kucing dengan ekor bergoyang meminta makan pada majikannya.

Midnight LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang