ML - 44

76.9K 7.2K 4.5K
                                    

Kalian adalah orang orang terpilih yang sabar menunggu Nacia bucin 🤣🤣

Btw kayaknya akhir akhir ini aku update hampir tengah malam deh.. gapapa kan ya? Hehe tetep ramein kan ya? 🫶🏻☺️😙

Aku jarang update karena tubuh ku gampang ngantuk belakangan ini 😭 jadi tidur mulu😭

Part ini 4K vote dan 3K komen bisa gak?

Sepertinya sebentar lagi kalian panen cengir an 😙

"Gimana? Panasnya udah turun belum?" Pras menghampiri Nacia yang baru saja keluar dari tenda.

Nacia meletakkan handuk kecil ke atas tali yang menjuntai panjang dengan di ikatkan ke dua batang pohon. Handuk basah itu baru saja dia gunakan untuk mengelap tubuh Jaleo yang tertidur agar tidak lengket oleh keringat.

"Udah sih, habis minum obat tadi udah mendingan." Jawab Nacia. Wanita itu kemudian mendekat pada Serena yang sedang asik makan pop mie yang dibawakan oleh Demon untuk santapan tambahan mereka. Mengingat sepertinya perjalanan di hidden heaven kedua ini molor karena Jaleo yang tumbang.

Serena menyodorkan satu cup pop mie yang ia masak untuk Nacia. Ia tau Nacia membutuhkan banyak tenaga supaya kembali kuat setelah mengurus bayi besar yang rengekannya terdengar sampai luar tenda.

"Ayanggg di elus punggungnya..."
"Ayang, di puk puk pantat semoknya.."
"Ayang! Ih! Jangan di lepas! Aku kebangun loh. Ini susah loh tidurnya.."
"Ayang dingin, mau di peluk.."
"Ayang kepala ku pusing banget, aku kayaknya nggak lama lagi deh hidup di dunia ini. Kamu jangan sama Kamael ya—"

Dan kemudian suara Jaleo berhenti setelah terdengar suara pukulan yang kencang.

"Lo apain tadi? Sampai congor si Jaleo diem?" Tanya Pras. Ikut duduk di hadapan Nacia yang mulai memakan pop mienya.

Nacia tersedak mie yang sedang ia seruput. Wanita itu melotot tajam pada Pras, "congor congor. Lo kira suami gue bebek?!"

"Cie, di belain suaminya." Serena meledek. Pasalnya dia bisa membaca bagaimana arus rumah tangga Nacia dan juga Jaleo ini.

Nacia yang gengsi setengah mati menunjukkan rasa sukanya pada Jaleo, dan Jaleo yang ugal ugalan mencintai Nacia.

Nacia hanya mendecih ketika mendengar ledekan dari Serena. "Gue pukul pantatnya." Ujarnya, merujuk pada jawaban dari pertanyaan Pras tadi.

Sontak Pras terbahak kencang. "Anjir, kayak bocah banget si Jaleo."

Nacia diam diam juga tersenyum. Dalam hatinya membatin, bahwa Jaleo memang seperti Bocil kematian yang suka bikin huru hara sana sini.

Serena mendekatkan bibirnya pada telinga Nacia. Dia membisikkan sesuatu pada telinga Nacia. "Jangan denial sama rasa suka lo. Kasian dia, tiap hari cari cara buat bikin lo jatuh cinta."

Midnight LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang