ML - 37

117K 8.7K 5.3K
                                    

Aku gak update berapa hari ya? Wkwk

Soalnya ini minggu UAS 😭🙏🏻 minggu depannya lagi aku ngonser, hue hue hueeee ak harus nge draft banyak banyak.

Aku uodate sesuai target Yah 😁🫶🏻 kalo target biasanya 2 hari kecapai. Jadi update Senin, Selasa capai target, Rabu update. Kecuali Senin capai target, Senin juga capai target, Selasa aku update 😋 jeda sehari doank..

Intinya apa? Tergantung target kalian.

Aku makasih banget karena kalian tetep mau vote dan komen ya.. tolong hargai aku dengan vote komen yaaa MAKAISH..

Target 4,2K vote dan 4K komen..

MANGAT ya part ini😋

Perjalanan mereka memakan waktu lebih dari dua belas jam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perjalanan mereka memakan waktu lebih dari dua belas jam. Bisa dibilang mereka melewati antar benua.

Saat ini Nacia sedang duduk sembari menatap keluar jendela. Buntalan awan ditengah teriknya matahari itu nampak cantik di mata Nacia.

Hingga sebuah sentuhan di lengannya menyadarkan Nacia dari lamunannya yang kosong itu. Seorang pramugari yang kemarin melayaninya— Bunga, datang membawakan senampan makanan untuknya.

Nacia dengan segera menerima nampan itu dan menaruhnya di atas meja lipat kecil yang menyatu dengan kursinya— setelah sebelumnya ia keluarkan dari dek penyimpanannya.

"Terimakasih." Ucap Nacia dengan lembut.

"Sama sama. Jika ada yang dibutuhkan Nona Cia bisa panggil saya. Selamat menikmati." Tutur Bunga lembut, sebelum Bunga pergi dari tempatnya.

Nacia sudah bersiap menyantap hidangannya pagi ini. Namun mendengar gelegar tawa Jaleo dari belakang, membuat Nacia menoleh.

Nacia sedikit mendongakkan kepalanya, mengingat posisi sandaran kursi lebih tinggi daripada kepalanya.

Dari posisi ini Nacia bisa melihat jelas Jaleo yang sedang berbicara sambil tertawa dengan Dea. Si pramugari genit yang senyam senyum dengan Jaleo kemarin.

Tak hanya Nacia, Pras, Dirga dan juga Serena yang sedang sibuk di kursinya masing masing sampai ikut menoleh.

Pras sudah geleng geleng kepala di tempat. "Kalau duel lagi, gue bagian nyimak aja deh." Kata Pras yang sengaja di keraskan suaranya.

Dirga awalnya melirik Jaleo, kemudian pria itu melirik Nacia yang juga balas menatap Dirga. Tatapan mata Dirga seolah menyiratkan sebuah pertanyaan yang Nacia bisa pahami.

Nacia tau, pria itu seperti mengkhawatirkan dirinya, dan Nacia balas dengan senyuman seraya memberikan jempol. "Santai." Nacia hanya membuka mulutnya tanpa mengeluarkan suara.

Dirga menganggukkan kepala. Pria itu kemudian mengambil iPadnya dan beralih duduk yang sebelumnya berada di serong depan kursinya, menjadi sebaris dengannya.

Midnight LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang