ML - 46

83.1K 6.1K 4.6K
                                    

Jujur targetnya masih jauh banget.. jauhhh, tp gapapa aku update. Hehe

Semoga yg gak mau vote komen segera sadar, kalau aku bela belain update jugaaa xixixi.. gak apa apaa, part ini ramaikan ya ❤️🫶🏻

Part ini 4K vote dan 4K komen sehari bisa? Besok aku update lagi..

Selamat membuchennn di part ini. Dan selamat naik darah karena Jaleo 😭😭

 Dan selamat naik darah karena Jaleo 😭😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pagi, istri ku." Jaleo mengecupi setiap inci dari wajah Nacia dengan gemas. Tanpa ragu dia juga menggigit pipi Nacia yang gembul.

Nacia yang sedang tidur nyenyak berbantalkan lengan berotot Jaleo itu terusik seketika. Dia merengek kecil sembari meregangkan otot-ototnya.

"Jam berapa sih?" Gumamnya.

"Kamu lupa ya? Kita semalam disini nggak bawa ponsel atau apapun? Mana tau jam? Intinya ini udah pagi." Jawab Jaleo sembari dia mulai menarik tangannya perlahan dari tindihan kepala Nacia.

Setelah tangannya terbebas sempurna, Jaleo langsung meregangkan otot ototnya yang terasa kebas karena semalaman di tindih kepala Nacia. Jangan lupakan wanita itu yang minta mendusel dusel di ketiaknya. Kayaknya daya tarik Jaleo bagi Nacia itu ketiaknya deh. Soalnya Nacia suka banget ndusel ndusel di ketiak Jaleo yang terbebas dari bulu bulu.

Jaleo menggoyang paha Nacia, "bangun sayang. Pakai kaos aku dulu gih. Jangan pakai bikini doang. Takut banget nanti kamu terkam aku lagi kayak semalem?"

Mendengar perkataan Jaleo, Nacia langsung saja menegakkan punggungnya lalu merangkak mengambil kaos Jaleo yang terlempar lumayan jauh dari posisi mereka yang sedang berada di atas kain tipis yang menjadi alas dari pasir pantai.

Jaleo tertawa kecil melihat Nacia lari mengibrit. "Padahal yang semalem ganas itu kamu? Kenapa jadi kamu juga yang ketakutan?" Ledek Jaleo.

Nacia memberenggut mendengar ucapan Jaleo. Wanita itu langsung memakai kaosnya dan setelah terpasang sempurna di badannya, Nacia menghampiri Jaleo yang duduk sembari menikmati suasana pantai pagi ini.

Nacia mendudukkan diri di samping Jaleo. Dia menyenderkan kepalanya di pundak Jaleo.

"Kita nggak mandi berapa hari ya?" Gumam Nacia tiba-tiba. Entah kenapa otaknya malah berkelana ke kegiatan lain.

"Kan kemarin kita baru mandi bareng?" Jawab Jaleo.

Nacia mengerutkan alisnya. Berpikir keras, kapan mereka mandi kemarin malam?

"Kapan?"

"Kan kemarin kita mandi keringat. Hehe." Jaleo menjawabnya dengan begitu enteng sembari memberikan cengiran yang berhasil membangkitkan rasa geram Nacia.

Nacia sudah siap mencubit perut Jaleo, namun Jaleo lebih dulu menghindar. Pria itu seolah sudah hafal di luar kepala titik tubuh yang menjadi santapan cubitan Nacia.

Midnight LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang