ML - 27

127K 8.7K 6.4K
                                    

Update!!

Harusnya kemarin update.. tapi aku sibuk banget 🥲 sibuk apa sih? Lupa, intinya kmrn aku libur dlu 😭😭🙏🏻🙏🏻

Minggu keknya bakal jadi hari libur ngetik ku.. biar gak burn out ya 😭😭🙏🏻🙏🏻 kan tiap hari update, mentok paling lama 2 hari 😭🙏🏻

Besok update lagi! YEY! Doakan ya semoga gak sibuk! Ak ngetik ini di tengah kerjain tugas juga 🥲😭

Ternyata belum masuk adegan biu biu.. terlalu kecepatan.. sabar yak.. wkwk.. opening dulu, siapa tau bab depan udah pecah telor 🤣🤣

Part ini 3K vote dan 4K komen yak! Mangattt

Sebuah rumah kayu yang nampak kokoh berdiri di tengah hutan rimba yang di sekitarnya berdiri banyak pohon besar dan rindang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah rumah kayu yang nampak kokoh berdiri di tengah hutan rimba yang di sekitarnya berdiri banyak pohon besar dan rindang. Rumah kayu tersebut terlihat layaknya rumah tidak berpenghuni, nampak kosong dan suram.

Benar saja, Nacia langsung menelan salivanya, dan perlahan langkahnya menciut, mundur ke belakang perlahan hingga sejajar dengan langkah Jaleo.

Jaleo yang awalnya berjalan santai sembari bersiul nyaring perlahan menyeringai, melihat Nacia makin melipir melipir ke arahnya.

Nacia menoleh pada Jaleo, tangannya perlahan mencubit ujung baju Jaleo. Jaleo menyadari hal itu, jadi dia dengan sengaja menoleh pada Nacia, bertanya dengan nada mengejek.

"Kenapa? Bukannya ngambek?" Ledeknya, membuat Nacia menggembungkan pipinya. Kian kesal karena Jaleo malah menggodanya.

Nacia melengos, tapi tangannya masih mencubit ujung baju Jaleo, "emang deket sama suami sendiri nggak boleh, ya?" Cicitnya.

Salah satu alis Jaleo terangkat ke atas, merasa gemas dengan Nacia yang malu malu padanya. "Takut yaaaa." Godanya.

Nacia terdiam, tak menjawab, gengsi setengah mati dia kalau sampai mengakui kalau sebenarnya dia sedang mencari perlindungan di balik ketiak Jaleo.

Hingga kemudian langkah kelimanya berhenti tepat di depan undakan tangga menuju pintu rumah kayu tersebut.

Nacia malah kian erat melingkarkan tangannya di lengan Jaleo, dan Jaleo mengambil kesempatan dengan mencuri curi kecupan di puncak kepala Nacia. Nacia mana sempat emosi? Rasanya saja dia seolah ingin terkencing kencing di tempat. S

"Ayo masuk." Ajak Pras.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Midnight LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang