ML - 21

147K 9.7K 5K
                                    

1.900 kata!

Maaf baru update.. ak baru ngerasa enakan 🥲 semoga gak gumoh ya! Wkwk

Tolong dibaca sampai notes terakhir ya! Penting soalnya 🙏🏻🥲😭

Part ini 3K komen dan 3K vote tidaaa? Hehe

Yang kangen Aleale ngacung sini dong!

"Okey, jadi project lo berubah rencana?" Jaleo menutup lembaran lembaran yang terjepit bagian atasnya di dalam map hitam milik Roman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Okey, jadi project lo berubah rencana?" Jaleo menutup lembaran lembaran yang terjepit bagian atasnya di dalam map hitam milik Roman.

Ia meletakkan map hitam itu di atas meja, yang berada tepat di depannya. Jaleo menangkupkan jemarinya menjadi satu di atas paha, menatap pada Roman yang duduk di sofa— seberangnya.

Roman membenarkan letak kaca matanya, "iya." Jawabnya dengan tegas. "Project kali ini berjudul hidden heaven. Kamu, dan semua kru di project ini tidak akan diberi tau lokasi pemotretan. Tempatnya tersembunyi, bisa di Indonesia, bisa di luar negeri." Roman menjelaskan.

"Kurang mateng project lo." Seru Jaleo. Mengomentari perubahan project yang Roman berikan sebelumnya kepada dirinya.

"Justru itu." Roman menimpali. "Karena kurang mateng, makanya saya berikan ke kamu, supaya bisa mateng." Lanjutnya, membuat Jaleo melotot.

"Giliran project kurang mateng gini dikasih ke gue. Bajingan emang." Umpat Jaleo. Kesal dengan sahabatnya yang suka menjadikannya bahan eksperimen untun semua gagasan idenya.

Roman membuka iPadnya, dia membuka satu file berisi presentasi terkait project the hidden heaven ini. Dia tunjukkan beberapa foto foto pulau, pantai dan sabana pada Jaleo.

"Ini beberapa lokasi yang dipilih. Masih asri, Jaleo. Berlum tersentuh banyak manusia. Saya kasih kamu project ini, karena saya tau— kamu lebih suka alam yang belum tersentuh, daripada yang sudah tersentuh oleh tangan manusia." Tutur Roman. Pria itu menggeser slide selanjutnya.

"Pulau X. Saya menyebutnya. Disana tidak ada penduduk, namun terdapat beberapa rumah pohon yang di bangun sebagai tempat istirahat untuk beberapa pemburu." Roman menggeser slide selanjutnya. Dan kali ini Jaleo mulai tertarik. Pria itu mencondongkan tubuhnya ke depan, mendengarkan dengan seksama.

"Yang ini, Pantau Surga saya menyebutnya. Sepertinya manusia yang pernah menapakkan kaki disana hanya hitungan jari. Masih benar benar alami, Jaleo. Di balik bebatuan pantai, ada gua yang di huni ratusan kelelawar? Mungkin. Saya tidak menghitungnya."

Roman melanjutkan slide slenajutnya. "Yang ini padang rumput, kamu tidak tertarik?" Roman menunjukkan  daratan luas yang begitu menarik di mata Jaleo karena iklimnya.  "Sabana ini, yang paling kamu incar, bukan?"

Jaleo menatap mata Roman. Berbicara mata, seolah Roman tau— bahwa Jaleo tak akan menyia-nyiakan kesempatan ini sekalipun harus meninggalkan istrinya.

Midnight LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang