ML - 49

74.2K 6.5K 3.8K
                                    

Hehe.. rencana update kemarin tp.. aku tidak kuat karena ngantuk 😭🙏🏻

Target nggak pernah kecapai sih.. Yaudah lah.. mungkin kalian sudah bosan.. hehe.. nggak apa apa, aku nulis buat diriku sendiri dan buat yg mau baca aja 😉❤️💅🏻

Part ini ramaikan tiap paragrafnya ya! Selamat mendapat asupan bucinnnnn!

Target 4K vote dan 4K komen ya!

Ini lanjutan dari Additional part 48 kemaren yaaaa ❤️❤️ gak baca gak apa apa, soalnya tetep nyambung

"Lo ngapain dah disini?!" Jaleo cukup terkejut dengan kehadiran Roman di dalam pesawat mereka yang akan membawa mereka ke lokasi hidden heaven yang ketiga malam ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo ngapain dah disini?!" Jaleo cukup terkejut dengan kehadiran Roman di dalam pesawat mereka yang akan membawa mereka ke lokasi hidden heaven yang ketiga malam ini.

Roman menurunkan kaca mata hitam yang bertengger di hidungnya. Dia menatap Jaleo, kemudian pada Nacia, lalu kembali pada Jaleo lagi.

"Dapet laporan ada kekerasa dalam rumah tangga, pagi tadi di kediaman saya." Ujar Roman dengan tatapan penuh selidik pada Jaleo yang langsung memberi ekspresi cengo.

"Hah? Siapa? Waduh, kacau. Sini orangnya, gue hajar. Bisa bisanya cewek bukannya di jaga malah di kasarin!" Jaleo sudah menggulung lengannya sampai ke atas, tangannya sudah mengepal, seolah siap memberi bogeman mentah pada pelaku kdrt.

Roman melepas kaca mata yang ia kenakan seraya menghela nafas panjang. "Orangnya di depan saya."

Jawaban yang dilontarkan Roman berhasil membuat Jaleo menurunkan tangannya yang terangkat. Pria itu celingukan ke belakang, mencari orang lain yang ada di depan Roman selain dia dan Nacia.

"Siapa?" Tanya Jaleo tetap tidak paham.

"Kamu, Jaleo. Saya pecat kamu setelah proyek ini berakhir. Tidak boleh ada pelaku kekerasan yang bekerja di bawah naungan perusahaan saya." Tekan Roman.

Nacia sudah memerah malu. Jelas dia tau apa yang di maksud dengan Roman. Nacia memejamkan matanya erat, berusaha kabur dari sana namun tentu saja tidak bisa. Lagian mau kabur kemana?!

Apakah suaranya terlalu keras pagi tadi? Ya tapi semua salah Jaleo! Siapa suruh pria itu bermain kasar?! Pake tampar tampar segala! Mana... nggak ada pemanasan!

"Gue? Kapan? Perasaan tadi pagi itu gue biu biu sama Cia kok. Bukan lagi melakukan kekerasan ke istri gue. Ya nggak, Yang?" Jaleo mencari kebenaran pada istrinya.

Sumpah. Mau di taruh mana muka Nacia setelah ini?!

"G-gue mau duduk aja. Ngantuk." Nacia berusaha menghindari perbincangan dengan Roman dan Jaleo. Wanita itu berlalu dengan cepat seraya menunduk melewati Pras, Sadirga dan juga Serena yang pura pura tidak mendengar.

Jaleo masih berdiri di tempat, meladeni perkataan Roman yang menuduhnya melakukan KDRT pada istrinya sendiri.

"Lo jangan sok sokan nggak  tau ya. Mana pernah gue nyakitin fisik cewek?!" Jaleo memekik tidak terima. Tangannya berkacak pinggang. Menatap galak pada Roman yang membalas tatapannya dengan tatapan datar.

Midnight LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang