ML - 34

141K 8.2K 4.7K
                                    

Maaf malem banget updatenya. Baru kelar ngetik.

1.800 kata ya! Di bawah ada adegan vulgar dikit.

Bab ini 4.5K vote dan 6K komen yak! Wkwk

Lamaan dikit wleeee 😋😋 kecuali kalian kepo 😀😀😙😙😋😋

Tandai typo dan kalimat rancu soalnya langsung ku update.

Btw ada revisi, kmrn Jaleo bukan ke danau tapi ke sungai ya! Mohon di maklumi. WKWKK

"Udah siap?" Jaleo menoleh ke belakang, pada Nacia yang menenteng sebuah keranjang kayu rotan di tangan kanannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah siap?" Jaleo menoleh ke belakang, pada Nacia yang menenteng sebuah keranjang kayu rotan di tangan kanannya. Wanita itu mengenakan gaun putih panjang dengan topi bundar berpita biru muda di kepalanya.

Nacia mendongak pada Jaleo, "udah." Tuturnya.

Selepas Nacia mengobati seluruh luka yang ada di tubuh Jaleo, ia dengan seksama mendengarkan cerita Jaleo selama pria itu menghilang di tengah hutan.

Jaleo bercerita kalau dia tidur di pinggir sungai yang memiliki air terjun kecil dari bebatuan. Airnya mengalir dari sebuah pegunungan kecil yang berada lumayan jauh dari hutan mereka, namun sepertinya akan terlihat dekat jika pergi kesana menggunakan mobil van mereka.

Jaleo cukup kaget jika di hutan mereka tempati saat ini ada sungai yang cukup jernih airnya. Bahkan dirinya bisa menangkap ikan dari dalam sungai untuk ia bakar dan dijadikan santapan makan malamnya.

Nacia nampak begitu seksama mendengarkan cerita Jaleo, hingga kemudian wanita itu merengek, meminta Jaleo untuk mengajaknya pergi ke sungai yang di ceritakan itu, hari ini juga.

Jaleo tentu saja tidak keberatan. Asalkan Nacia mau memijat tubuhnya nanti malam, karena sudah dipastikan badannya akan remuk jika harus kembali ke sungai itu hari ini juga.

Dan Nacia menyetujui. Bahkan katanya, "gue siap gendong lo kak, kalo lo capek. Atau kita nginep disana aja? Kita bagian tenda kecil?!" Ujarnya dengan semangat membara.

Yah, Jaleo sangat tidak keberatan. Asalkan ada Nacia, maka dia bahagia. Rasa lelahnya akan sirna seketika.

Mereka kemudian berjalan menuruni tangga, dan tepat di lantai satu, Jaleo menghampiri Pras. "Gue sama Nacia mau ke hutan. Kita kayaknya sampek malem, atau mungkin bisa aja besok pagi baru pulang."

Pras nampak tak terima. Dahinya mengkerut, menolak kegiatan Jaleo di luar jadwal pemotretan. Padahal harusnya besok mereka seharusnya mulai melanjutkan perjalanan kedua dari trip hidden heaven ini.

"Gue udah bilang Roman. Minta keringanan sehari lagi, buat disini." Ucapnya, yang membuat Pras akhirnya menyerah.

Pria itu hanya menghembuskan nafas panjang seraya berkata, "oke. Take your time. Nggak udah banyak drama lagi." Sindirnya.

Jaleo terkekeh, membuat Pras mendecih kesal. Sedangkan Nacia menghampiri Serena untuk izin meninggalkan perempuan itu semalam saja. Dan Serena tentu tak keberatan. Semoga dengan ini, hubungan Jaleo dan Nacia bisa kembali baik baik saja.

Midnight LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang