5

100 15 36
                                    

Felix baru saja membuka jas dokter miliknya saat pintu ruangannya diketuk dengan cukup tergesa. Mempersilahkan orang yang mengetuk untuk masuk, wajah Felix memperlihatkan kebingungan saat mendapatkan seorang perawat pria yang dikenalnya memberikan wajah kecemasan.

"Dokter Lee" suara perawat itu gugup "pasien..... pasien yang ada di kamar kosong enam melarikan diri lagi".

Mendengar itu, mata Felix membulat tidak percaya. Oh ayolah, dirinya baru saja akan beristirahat karena pekerjaannya yang telah selesai, tetapi sepertinya orang-orang di rumah sakit ini tidak bisa membiarkan diri pemuda Lee itu untuk mendapatkan ketenangannya sebentar saja.

Menghela nafasnya, Felix berkata, "baiklah, aku akan mencarinya".

...

Keduanya hanya diam tanpa pembicaraan. Kecanggungan diantara keduanya membuat udara malam itu menjadi lebih dingin hingga menembus kulit.

Baik Jisung dan So Hyunjin, tidak ada yang memulai pembicaraan sejak mereka keluar dari mansion keluarga Hwang. Jisung yang tidak mengerti dengan apa yang harus dibicarakannya, dan So Hyunjin yang tidak memiliki keinginan untuk berhadapan dengan pemuda Han itu.

Sangat lengkap untuk membuat suasana menjadi lebih membeku.

Cukup lama keduanya terdiam, hingga pada akhirnya, Jisung yang tidak lagi bisa menahan dirinya dengan kecanggungan memulai untuk melakukan pembicaraan. Hanya saja, melihat pemuda Hwang di hadapannya yang tiba-tiba berdiri, membuat Jisung mendapatkan keterkejutannya dan tidak dapat melanjutkan perkataannya.

"Hyunjin?" Jisung memanggil saat Hyunjin tiba-tiba saja berlari dan mengabaikannya.

Sementara So Hyunjin, pemuda itu terus berlari saat matanya melihat siluet seorang pemuda yang berhasil mengusik hatinya. Mengikuti kemana pemuda yang diketahuinya sebagai seorang Psikiater itu juga terus berlari. Baiklah, ini keduanya kalinya So Hyunjin mengikuti pemuda berbintik tampan itu di hari yang sama.

Kakinya terus berlari mengejar wanita berpakaian pasien di depannya. Menyusuri taman kota di malam hari seperti anak kecil yang tengah bermain kejar-mengejar. Felix tidak percaya jika dirinya akan menghadapi pasien yang sangat menguras tenaga di hari pertamanya bekerja di rumah sakit besar di tengah kota Seoul.

Melihat wanita itu berhenti, Felix menghela nafasnya. Melangkah maju mendekatkan dirinya pada sang pasien yang tengah menatap danau buatan yang ada di hadapannya. Dengan perlahan, Felix mencoba untuk mengeluarkan suntikkan dari dalam saku celananya. Mendapatkan wanita itu hanya diam, psikiater Lee itu merasa memiliki kesempatan untuk membius pasiennya.

Tetapi, gerakan tiba-tiba sang pasien yang mencoba untuk menarik dan mendorong tubuhnya ke arah danau sungguh membuat Felix sangat terkejut hingga menjatuhkan suntikkannya.

"Kau bajingan! Aku akan membunuhmu!" Teriak sang pasien dengan kemarahan.

Mendapatkan pasien itu yang memiliki tenaga cukup kuat, Felix dibuat berusaha keras untuk menahan dirinya. Sedikit lagi, dan psikiater Lee itu akan benar-benar terjatuh jika saja sebuah tangan tidak menarik dirinya hingga menjauh dari danau. Memisahkan tubuhnya dari sang pasien yang sudah terjatuh tidak sadarkan diri.

Menyadari dirinya yang baik-baik saja, Felix berusaha untuk menetralkan nafasnya sebelum melangkah mendekati pasiennya. Dan pemuda tampan itu dibuat bernafas lega saat tahu jika sang pasien hanya kehilangan kesadaran tanpa ada hal buruk lainnya.

Mengalihkan wajahnya, mata Felix dibuat membulat sempurna saat melihat penampilan seseorang yang ada di hadapannya.

"Dokter Lee".

Seruan seorang pemuda yang datang bersama dengan beberapa perawat lainnya membuat atensi Felix teralihkan. Dengan cepat, dokter tampan itu membantu untuk meletakkan pasiennya di atas tandu dan membiarkan para perawat membawanya kembali ke rumah sakit.

IAM YOU Where stories live. Discover now