9

97 13 39
                                    

Changbin meletakkan makanan yang baru saja dipesannya di atas meja. Menatanya dengan penuh senyuman saat melihat jika semua menu itu adalah kesukaaan sang Tuan Mudanya.

Bersamaan dengan itu, Changbin mendengar suara langkah yang memasuki area dapur. Pemuda Seo itu akan memperbesar senyuman di wajahnya saat manik miliknya melihat penampilan yang sangat berbeda dari pemuda di hadapannya.

Mengamati pakaian yang dikenakkan Hyunjin, Changbin seakan mendapatkan pernafasannya yang tidak berfungsi. Penampilan itu, Changbin mengenal si pemilik penampilan itu dengan sangat baik.

Melihat pelayan pribadi di hadapannya yang hanya diam memperhatikannya, So Hyunjin tidak memperdulikan. Kakinya melangkah mendekati meja makan dan melihat semua makanan yang ada. Hal yang membuat wajah tampannya berubah menjadi ekspresi kekesalan.

"Apa kau tidak bisa memesan menu makanan yang lebih baik?!".

Suara penuh protes milik So Hyunjin berhasil menarik Changbin dari keterkejutannya. Baiklah, jika saja Changbin tahu dirinya akan berhadapan dengan So Hyunjin, sudah dipastikan pemuda Seo itu tidak menyusahkan dirinya untuk memesan banyak makanan.

"Aku tidak memesannya untukmu!" Balas Changbin kesal.

Membulatkan matanya, "sangat kejam! Apa kau tidak ingin melakukan pekerjaanmu dengan baik?!" So Hyunjin berkata sinis.

"Aku melakukannya! Tapi tidak untuk manusia menyebalkan sepertimu!" Changbin berseru marah.

...

Felix baru saja akan menuju ruangan pribadinya, hanya saja, langkahnya teralihkan saat mendapatkan sebuah tangan yang tiba-tiba menariknya untuk mengikuti dirinya.

Mendapatkan itu, Felix hampir saja dibuat memekik jika pikirannya tidak dengan cepat memberitahu siapa pemuda yang bersurai hitam yang tengah membawanya.

"Tu..... Tuan Hwang?".

Mendengar suara dari pemuda berbintik tampan di belakangnya, So Hyunjin reflek menghentikan langkahnya. Memutar tubuhnya dan begitu saja memberikan tatapan tajamnya.

"Jangan menyebutkan namanya di hadapanku!".

Tubuh Felix membeku saat mendengar suara sangat dingin itu. Dokter tampan itu baru saja akan mengeluarkan suaranya lagi saat pemuda yang bertubuh lebih tinggi darinya sudah kembali menarik paksa tangannya.

Baiklah, Felix tahu jika saat ini dirinya pasti tengah berhadapan dengan pemuda bernama So Hyunjin. Kepribadian lain yang berada di dalam tubuh Tuan Muda Hwang.

Menghentikan langkahnya, So Hyunjin melepaskan genggaman pada tangan psikiater di hadapannya. Hal yang lagi-lagi tanpa sadar membuat Felix menahan nafasnya saat mendapatkan tatapan tajam dari manik milik pemuda So itu.

"Dokter Lee" suara So Hyunjin mulai berbicara "jangan pernah melakukan apapun untuk menghilangkan diriku dari dirinya! Tidak perduli apa, tubuh ini tetap akan menjadi milikku! Dan aku tidak akan membiarkan siapapun yang berusaha untuk mengambilnya dari diriku!" Peringatnya dingin.

Mendengar itu, Felix tidak membutuhkan lebih banyak perkataan untuk memahaminya. Dokter tampan itu dengan baik mengerti makna dari perkataan pemuda di hadapannya.

Melihat jika dokter di hadapannya hanya diam, So Hyunjin kembali berbicara. "Baiklah, aku menganggap diam mu adalah mengerti!" tegasnya.

Menghela nafasnya, Felix akhirnya mengeluarkan suaranya. "Kau tidak bisa melakukan ini pada Tuan Hwang. Bagaimana juga, Tuan Hwang memiliki hak atas tubuhnya. Jadi, berusahalah untuk mengerti Tuan So".

Perkataan Felix membuat rahang So Hyunjin terlihat mengeras dengan kedua tangan yang menggenggam kuat. Jika saja di hadapannya bukanlah pemuda yang berhasil menarik hatinya, So Hyunjin pasti sudah menggunakan tangannya untuk melenyapkan Felix seperti yang beberapa kali telah dilakukannya pada psikiater yang berusaha menyembuhkan si pemuda Hwang.

IAM YOU Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin