16

117 19 34
                                    

"Kau mau lagi?".

Mendapatkan perkataan itu dari pemuda So di hadapannya. Felix dengan cepat menggelengkan kepalanya.

"Tidak. Ini saja sudah cukup" jawabnya.

So Hyunjin tidak lagi berbicara. Pemuda bersurai hitam itu terlihat sangat menikmati makanan manis miliknya yang berasa coklat.

Saat ini, kedua pemuda itu tengah berada di sebuah cafe yang menyediakan menu makanan manis. Felix yang berhasil membujuk pemuda So di hadapannya agar mau berbicara membuat dokter Lee itu berakhir duduk dan menikmati makanan manis yang sebenarnya sangatlah dirinya hindari.

Tetapi, tidak masalah. Yang terpenting, Felix akan bisa mendapatkan jawaban mengapa So Hyunjin kembali menguasai tubuh Hyunjin.

"Jadi, bisakah sekarang kita berbicara?".

Mendengar suara Felix, So Hyunjin begitu saja menghentikan gerakkannya. Raut wajahnya kembali memperlihatkan kekesalan hingga alat makan yang ada pada tangannya diletakkan dengan kasar.

Felix yang melihat itu dibuat cukup terkejut. Pemuda berbintik tampan itu tidak tahu jika pemuda So di hadapannya akan dengan mudah merubah emosinya.

Menatap dalam manik Felix, So Hyunjin berkata, "aku sudah memperingatkanmu untuk tidak berusaha membuatku menghilang darinya! Tetapi, kau sama sepertinya! Kalian sangat keras kepala!".

Felix tidak menjawab. Psikiater itu hanya terus diam dan mendengarkan So Hyunjin di hadapannya.

"Aku tidak suka saat kau bertemu dengannya!" Suara So Hyunjin memprotes "dan apa itu? Kau bahkan memeluknya?!".

Perkataan So Hyunjin membuat mata Felix membulat sempurna. "Me..... memeluknya?" Ucapnya tidak mengerti.

"Ya! Kau memeluknya saat kalian sedang melakukan pengobatan!".

Lagi, Felix dibuat sangat terkejut. Pikirannya segera dipenuhi dengan pertanyaan 'kapan aku melakukannya?'. Kepalanya terus memutar ulang saat dimana dirinyan dan Hyunjin tengah melakukan perawatan. Hingga.....

"Ah, itu" Felix mengingatnya "aku..... aku tidak memeluknya. Dirinya mengalami hal buruk, jadi, aku berusaha membantunya".

Ya, sepertinya Felix sudah mengerti perkataan So Hyunjin. Saat itu, dirinya tengah melakukan psikoterapi pada Hyunjin, tetapi, tiba-tiba saja pemuda Hwang itu mendapatkan serangan emosinya, jadi, dengan baik, Felix membantu memberikan pelukkan untuk berusaha menenangkannya.

Sementara So Hyunjin, meski sudah mendengar perkataan dari psikiater di hadapannya, dirinya tetap tidak memiliki kepercayaan. Bagaimana tubuh si pemuda Hwang yang dipeluk oleh pemuda yang disukainya itu sungguh membuat dirinya sangat ingin melenyapkannya.

Meletakkan kedua tangannya di atas meja, So Hyunjin bergerak mendekatkan wajahnya. Sorot matanya yang terlihat sangat tajam tanpa sadar membuat Felix menelan gugup ludahnya.

"Kau tahu, dokter Lee..... apapun itu, tubuh ini adalah milikku! Dan aku akan menghilangkan dirinya selamanya!".

...

Tangannya meletakkan gelas miliknya dengan sedikit bergetar. Berhadapan dengan pria di hadapannya selalu berhasil membuat Nyonya Han tidak mendapatkan ketenangannya.

Memperhatikan wanita dengan pakaian yang sangat jelas memperlihatkan kedudukannya, Tuan Hwang dibuat tersenyum sinis tanpa terlihat.

Ini sudah beberapa menit saat dirinya bertemu dengan Tuan Hwang, tetapi, pria itu masih saja diam dan tidak berbicara. Nyonya Han sangat ingin memulai untuk bertanya, tetapi, kekuasaan yang dimiliki pria di hadapannya saat ini membuatnya lagi-lagi harus berusaha keras untuk menahan dirinya.

IAM YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang