21

79 12 2
                                    

Mendengarnya, Hyunjin dengan kasar mengusap wajahnya. Tangannya bergerak mencengkram kuat surai hitam miliknya. Kemarahan, kekhawatiran, dan ketakutan yang bersamaan memenuhi dirinya bergerak menjadi sebuah ombak yang menyeruak hingga menyesakkannya.

Sang Appa yang dengan sengaja justru mempercepat pernikahannya membuat Tuan Muda Hwang itu seakan kehilangan dirinya.

"Appa.....".

Erangan Hyunjin dengan suara dalam dan tatapan tajamnya tepat pada Tuan Hwang cukup mengejutkan pria itu. Bahkan Changbin yang menyadarinya tidak lagi bisa menetralkan deru nafas miliknya.

...

"Baiklah, Hyunjin" suara Felix terdengar sangat lembut "bernafas lah dengan baik" lanjutnya memberikan instruksi "tenangkan pikiranmu. Hilangkan semua hal yang saat ini sangat menyesakkanmu, termasuk So Hyunjin. Tarik dan keluarkan nafasmu dengan perlahan".

Mendengarnya, Hyunjin yang tengah duduk bersandar dengan mata yang terpejam melakukannya sesuai yang diperintahkan. Berusaha untuk menetralkan rasa takut dan bajingan kecil si So Hyunjin yang saat ini sangat ingin mengambil alih dirinya.

Changbin yang melihat bagaimana Tuan Mudanya sangatlah menderita setiap hal seperti ini terjadi lagi-lagi hanya bisa merasakan rasa sakit yang seakan terjebak di dalam dirinya. Jika bisa, Changbin tidak akan keberatan untuk menerima penyiksaan yang selalu didapatkan pemuda Hwang itu.

Dan Felix, menyadari tubuh bergetar Hyunjin dengan baik menggenggam kedua tangan milik Hyunjin. Mencengkram untuk memberikan sinyal jika dirinya akan baik-baik saja.

Perlahan, deru nafas Hyunjin menjadi lebih stabil. Obat yang diberikan sepertinya telah bekerja bersama dengan perkataan-perkataan Felix yang terus memprogram arahan di dalam kepalanya.

Hanya saja, So Hyunjin yang selalu memperlihatkan kekuatannya selalu membuat diri pemuda Hwang itu tidak pernah mendapatkan kemenangannya. Bagaimana lagi-lagi alur pemikiran Hyunjin mengingatkan dirinya pada Jisung.

"Kau menyentuh milikku, Hwang!".

"Sialan, Hyunjin! Jangan menahan diriku!".

"Lihat apa yang akan ku lakukan pada milikmu!".

"Lemah lah, Hyunjin! Kau tidak akan bisa melawanku!".

"Biarkan aku bermain dengan milikmu".

"Dan tidurlah dengan baik, Tuan Muda Hwang!".

"Tidak! Tidak! Aku..... aku tidak bisa membiarkannya".

Hyunjin yang begitu saja membuka matanya dan terus mengulang perkataannya dengan tubuh bergetar, berhasil mengejutkan kedua pemuda di hadapannya. Wajah ketakutan dan kecemasan milik Hyunjin dengan baik mengatakan kepanikan di dalam dirinya.

"Hyunjin, tenanglah. Semua akan baik-baik saja. Tenangkan dirimu".

Meski Changbin berkata dengan suara yang dipenuhi kebaikkan, Tuan Muda Hwang itu tetaplah tidak mendapatkan ketenangannya. Perkataan Felix bahkan terdengar seperti ancaman untuk pemuda bersurai hitam itu.

"Tidak, hyung. Jisung..... Aku..... aku akan menghancurkannya" suaranya bergetar "aku..... aku tidak bisa melakukannya, hyung. Aku tidak".

...

Tawa ringan terlihat di wajahnya saat Jisung menaiki tangga menuju lantai atas mansionnya. "Jangan berlebihan, Tuan Bang. Aku baru saja bertemu denganmu" suaranya yang dibuat kesal.

Di telepon, Bangchan terdengar meringis. "Kau tahu, aku selalu merindukanmu" godanya hingga membuat pemuda Han memutar bola matanya.

"Kau......",

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 19 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

IAM YOU Where stories live. Discover now