Part II : Nii

3.3K 189 3
                                    

"Haechan, dia—"

"Aku Kim Jisung, paman Kim Diana dan saudara Kim Haechan." Jawab Jisung penuh penekanan menatap Mark seolah akan menghancurkan taringnya.

"Oh?" Balas Mark seolah tak gentar dengan aura ancaman itu.

"M-mark.." tahan Haechan, dia ketar-ketir melihat Dua pria gila otot yang bisa saja saling Baku hantam dan menghancurkan perkarangan dalam sekejap.

"Kak? Bisa kau beri penjelasan sekarang?" ujar Jisung penuh penekanan sambil menatap tajam ke Haechan yang meneguk ludah ketakutan.

"A-aa itu J-ji—"

"Jika kau masih lama aku akan membunuh manusia tidak punya malu ini!"

"Oh, kau menantangku?" Potong Mark yang mencoba menggulung lengan bajunya sambil masih menggendong Diana.

"Iya, mahkluk b*jingan!"

"MAJU KAU SI*LAN!"

"BERHENTI KALIAN!"

Plak!

Bugh!

Teriakan tadi berasal dari Haechan yang kesal bukan main disusul dengan tamparan pada pipi Jisung dan pukulan yang Mark rasakan di perutnya setelah berhasil menangkap Diana, dikarenakan dua manusia bodoh berjenis kelamin laki-laki malah mengumpat di depan anaknya yang tercengo memakai setiap adegan yang ada.

"Segera masuk jika kepala kalian sudah dingin dan lebih dewasa." Kata Haechan ketua dengan tatapan tajam menghardik kepada keduanya.

Ah, the power of anak pertama akan selalu membuat siapapun tunduk dengan maunya jika diambang batas emosi.

"Diana tadi gak mendengar apa-apa, kan?" Tanya Haechan sedikit khawatir.

Diana menggeleng pelan sambil menutupi telinganya, "Diana tidak mendengar kata-kata b*jingan dan s*alan, pa."

'MANUSIA BRENGSEK, ANAKKU SUDAH TERNODAI'

"HUSH! Diana gak boleh ya sebut kata umpatan itu, tidak sopan!" Kata Haechan sambil menutup mulut anak gadisnya.

Paham maksud sang papa, Diana menggangguk lalu menoleh ke perkarangan melihat paman dan daddy-nya.

"Pa," ujar Diana dengan tangan yang menunjuk ke luar, "kayaknya Paman Ji dan daddy akan—"

BUGH

SRETTT!

Begitu menoleh Haechan bersegera menyeret pintu rumahnya sehingga anaknya tidak melihat adegan berbahaya itu. Keringat Haechan jatuh dia benar-benar khawatir Diana makin ternodai, membiarkan dua pria di luar baku hantam hingga titik darah penghabisan.

"Huh! Diana segera ambil earphone papa di kamar dan dengarin lagu Dino ABC sayang!" Perintah Haechan, Diana menatap papanya lalu mengiyakan dan berlari ke kamar mengambil apa yang dipinta.

Haechan dan Diana duduk di ruangan tamu,  sambil mendengar suara masing-masing. Diana yang menonton video YouTube anak-anak dan Haechan yang mendengar suara pergelutan.

Jujur, mau meredakan emosi kedua pria itu juga susah. Di satu sisi dia paham maksud baik sang adik tapi jika menahan Jisung adalah cara bodoh untuk merasakan kehilangan kesadaran tapi tetap hidup yang ada Haechan terbombamdir dengan spek anggota militernya. Sedangkan Mark, gairah seksnya saja cukup besar dan masih mampu bertahan dari hantaman dari musuh pebisnisnya apalagi tahan akan serangan dari beberapa bodyguard. Yang ada Haechan akan menjadi Haechan presto di tengah terik musim panas saat ini.

"MATI KAU BAJINGAN SIALAN BANGSAT LEE—"

BRAKK

"PERSETAN KAU ADIK IPAR GORILLA PEMERINTAHAN—"

[Part II] Let's Being A GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang