Nii Juu Hachi

27.1K 2.8K 336
                                    

Ibu Mark akhirnya ikut sarapan bersama mereka berdua.

Haechan tak banyak bicara, dia cukup segan dengan ibu kekasihnya.

"Mark, kau tau kan Mina itu gadis yang bai—"

Mark meletakkan mangkuk sup-nya dengan kasar.

"Jangan bahas sesuatu yang tidak kusukai saat di meja makan, itu membuat nafsu makan-ku buruk" potong Mark pada ucapan ibunya.

Sedangkan Haechan makin merasa tak enak berada di sana. Dia berdiri dan membawa piring dan mangkuk kotor ke tempat pencucian. Setidaknya memberikan ruang ibu anak itu untuk berbicara.

Haechan yang asik mencuci piring dikejutkan saat Mark memeluknya dari belakang.

"Mark? Kenapa disini?! Kau harusnya bicara dengan ibumu" gumam Haechan.

"Memelukmu bahkan lebih berguna dibanding membicarakan wanita lain dengan wanita tua itu"

Entah Haechan harus kesal karena Mark tidak sopan dengan ibunya atau dia bahagia saat pria itu memilih memeluknya.

Mark meremas pantat Haechan, itu membuat Haechan menjadi sangat kesal padanya.

"Hei, hentikan. Kau membuatku terganggu" larang Haechan.

Mark tak peduli, dia makin gencar meremas dan menusuk-nusuk lobang anak Haechan yang tertutupi itu.

"M-markhhh" desah Haechan yang membuat pria itu kegirangan.

"MARK!" Teriakan Baekhyun menghentikan aksi anaknya. Dia menatap anaknya kesal karena bayinya itu melakukan hal tak senonoh dibanding berbicara padanya.

"Apa?"

"Mommy mau berbicara denganmu!"

"Tidak mau"

Haechan menatap wajah sedih Baekhyun, "Mark, turuti saja ibumu."

"Tidak mau, jangan paksa aku"

"Mark, mau ya?" Bujuk Haechan dengan senjata utamanya.

Mark menatap datar kekasihnya itu, menghela nafas.

"Baiklah"

———

Mark menatap wanita yang bergelayut di lengannya.

"Bagaimana kabarmu, Markeu? Kau makan dengan baik, kan sayang?"

Mark mendengar pertanyaan itu dengan malas, "Kurasa kau tidak buta karena si tua bangka itu mengencingi matamu"

Baekhyun terkejut mendengarnya, ternyata mulut bayi itu benar-benar tidak membaik dari ke-frontal-an.

"Markeu ih, kenapa begitu sama mommy"

"Cepat saja bilang apa mau-mu lalu pergi dari sini"

Baekhyun berdecak sebal, dia pun melepas lengan Mark dan bersilang dada sambil menatap lurus.

"Mina itu gadis baik loh, Mark. Tapi karena-mu dia malah pergi lagi, huft!"

Mark melirik ibunya, "Aku?"

Baekhyun mengangguk mengiyakan, "Kau membentaknya karena dia ingin bertemu denganmu. Kau benar-benar tak berhati seperti daddy-mu"

"Aku membentak perempuan itu karena dia tak punya adab bagaimana duduk dengan sopan sebagai wanita. Aku ini masih ada hati perlu kau ingat"

Baekhyun menoleh kepada anaknya, "Oh ya? Memang dimana hatimu?" Tanyanya sedikit menantang.

Mark menunjuk seonggok manusia yang berjalan di arah samping kanan mereka.

[Part II] Let's Being A GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang