San Juu Roku

21.4K 2.5K 590
                                    

Sebelum baca aku mau liat nih kubu mana yg paling kenceng sebelum aku tamatin cerita ini 😳✌️

#MARK_TEAM

VS

#HAECHAN_TEAM

Tim yg paling banyak komentarnya bakal aku tag di next chapter dan dihadiahin sesuatu khusus buat kalian 😙✊

--------

Haechan bersegera menuju toilet usai menghabiskan setengah daging iga bakar miliknya. Dia membuang air kecil, setidaknya juga ingin mengenyahkan sosok sang bos yang membuat hidangan enaknya tak nyaman untuk dinikmati.

Dia pamit semasa Koeun mulai membicarakan pokok utama kerjasama kedua perusahaan dan pemasok itu. Dia juga sempat mengenal gadis yang dibawa kekasihnya tak lain adalah Yeri Kim, sahabat sang bos.

Jujur, Haechan benar-benar takut. Dia berada dalam masalah sangat-sangat besar. Terlebih Koeun sempat membicarakan hubungan mereka berdua dan saat itu Haechan melihat tangan pria di hadapannya menggenggam pisau steak seolah akan menancapkan benda tajam itu padanya.

Cklek!

Bunyi pintu terbuka membuat Haechan membisu. Ketukan sepatu pantopel itu seolah tanda bahwa dirinya bisa berada dalam bahaya.

"Jadi ini kelas yang akan kau datangi itu?"

Haechan yang menegakkan wajahnya perlahan. Dapat dia lihat dengan jelas seorang pria yang berpangku tangan berdiri angkuh dari belakangnya.

Pemuda itu mengeringkan tangannya, bersegera pergi dari toilet, tetapi jalannya tak mulus. Lengan kanannya ditahan yang menyebabkan dia berhenti. Haechan menghela nafasnya mencoba tenang meski dia berada dalam posisi yang sama sekali tak bagus.

"Aku bertanya padamu. Kenapa kau tak menjawabnya?" Lanjut pria itu. Haechan berusaha menurunkan cengkraman dari lengannya.

"Kita bisa membicarakannya setelah pulang. Sekarang kita bisa kembali duduk tenang menikmati hidangan, Mark."

Pria yang tak lain adalah bos merangkap kekasihnya itu tercengang bukan main. Dia bahka tertawa miris menyaksikan apa yang Haechan katakan.

"Apa? Duduk tenang katamu? Bagaimana bisa aku duduk tenang di saat kekasihku sendiri menjalin hubungan dengan orang lain yang sialnya mantanku tepat di depan mataku sendiri." ujar Mark dengan tawanya yang membuat Haechan benar-benar merasa tak nyaman. Dia memegang pinggangnya, menatap pemuda yang masih membisu dalam tekanan hatinya sendiri.

"Kau egois-"

"Kau yang egois!" bentak Haechan memotong ucapan dari pria yang makin tak percaya akan hal yang barusan dia dengar.

Haechan membentak Mark.

Sungguh epic moment sekali.

Rahang Mark mengeras, "Apa katamu?"

Haechan menggertakkan giginya, seraya mencoba menahan butiran air mata yang tak seharusnya jatuh sekarang.

Namun gagal.

"Kau egois, Mark Lee!"

Mengepalkan tangannya, "Egois?"

"Ya! Kau sangat-sangat egois, hiks.." Haechan menundukkan kepalanya berusaha untuk tidak menampilkan air matanya yang terurai.

[Part II] Let's Being A GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang