Yon Juu Hachi

18.4K 2.3K 940
                                    

Haechan tengah menyisir rambut bocah balita perempuan. Haechan tersenyum lebar mendengar ocehannya selagi pemuda itu lanjut menjalin rambut hitam panjang sang bocah.

"Thudah?!" (sudah)

Pekik bocah itu.

"Tentu." Balas Haechan.

Bocah itu berbalik, menatapi Haechan dengan senyuman manis.

"Nanti malam Diana mau makan apa?" Tanya Haechan kepada bocah yang diketahui bernama Diana.

Diana tampak berpikir lalu tersenyum girang.

"Ayam, papa! Diana mau ayam goleng lethtolan papa kelja!" (ayam goreng restoran papa kerja)

Haechan tersenyum gemas melihat bayi kecilnya yang hampir genap empat Tahun.

Diana Kim, anak kandung dari Haechan Kim sang papa yang melahirkannya ke bumi dengan mempertaruhkan nyawa.

Diana, si malaikat kecil Haechan. Cucu kesayangan nenek Kyungsoo dan ponakan termanis paman Jaemin dan paman Jisung.

Sedikit cerita lama, usai memutuskan pulang ke desa pada kehamilan bulan ketiga, Haechan bersegera menemui sang ibu.

Dia memeluk erat, menciumi kaki ibunya yang membuat wanita paruh baya tersebut mengangkat tubuh sang anak kembali.

"Eomma hiks maafkan Chanie hiks.. maafkan Chanie..."

"Jangan menangis nak, katakan pada eomma apa yang membuatmu menitihkan air mata..."

Haechan menceritakan semua yang terjadi padanya terkhusus kondisi kehamilannya.

Tubuh Kyungsoo mendengar itu membeku, air matanya akan jatuh. Tapi dia tahan, dia memeluk kembali anak sulungnya.

"Eomma M-maafkan, Chanie..." Kyungsoo mengelus punggung Haechan.

"Jangan menangis lagi, hm. Chanie pasti lelah."

Haechan kebingungan, "A-apa eomma memaafkan Chanie?" Tanya Haechan ragu.

Kyungsoo memasang senyuman, "Tuhan saja maha memaafkan, eomma juga harus memaafkan. Kau anak berlian eomma begitu juga adik-adikmu."

Sekarang mata Kyungsoo tertuju pada perut Haechan.

"Setiap manusia melakukan kesalahan. Tapi jika dia mengakuinya dan berjanji akan menjadi lebih baik, bukankah hal itu sangat indah?"

"Eomma, hiks..."

Kyungsoo mengusap air mata yang baru mengalir itu, "Haechan, anakku... Jadilah orang tua yang baik karena anakmu datang tanpa mereka inginkan."

Tangis Haechan semakin deras, dia memeluk kembali ibunya. Menangis tanpa hingga dia terlelap.

"Haechan"

"Eh?"

Haechan kembali dari lamunannya saat seorang rekan kerjanya di restoran cepat saji mengganggu waktu sendirinya.

"Han? Ada apa?" Tanya Haechan. Dia sedikit kesal karena tingkah pemuda itu.

"Haha, maaf mengganggu waktumu mama muda. Tapi bos LeeJen memanggil."

Mata Haechan menatap malas pemuda itu. Lagi dan lagi panggilan kesayangan ketiga sahabatnya kembali hadir.

Haechan berjalan masuk ke ruang sang bos.

"Hei mama muda—"

"Kupukul kau!"

Sang bos terdiam lalu kembali menjadi sang bos seperti biasanya.

[Part II] Let's Being A GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang