Nii

47.5K 4.8K 1.1K
                                    

Happy reading in Maljum 🌚


———

Pintu ruangan itu dibuka oleh sang pemilik. Menghentakkan pantat, duduk di kursi kebesarannya. Terduduk sambil membuang nafas kasar.

Mencoba menerima maksud dari perkataan sang sahabat bangsatnya.

Flashback

Bunyi kecipak kulit terdengar di malam yang cukup panas. Ruangan yang dipenuhi desahan dan beberapa alat-alat 'permainan'.

Vibrator dalam lubang hangat wanita bergerak semakin kuat begitu alat pengendalinya di naikkan tingkatan oleh pria yang memandang wanita itu.

"A-akhhhh M-mark—akhhhhhhh~"

"Hm?"

Dengan penuh keringat yang menetes dan lubang yang berkedut wanita itu menoleh ke arah pria yang diketahui bernama Mark, pria yang masih mengenakan setelan tanpa jas.

"F-faster~ aku mau 'dirimu'—akhh!" Pinta wanita itu. Bahkan dia mulai memanjat kepada tubuh Mark yang berdiri di ujung ranjang.

Mark makin melebarkan senyumnya. Dipinta begitu diapun melepaskan pakaiannya perlahan. Begitu sensual di mata sang wanita yang melihat. Apalagi lekuk badan dan otot bak pejantan tangguh ada pada tubuh sempurna dengan wajah tampan itu.

Benda yang setengah tegang itu masukkan dalam satu kali hentak tanpa mengeluarkan vibrator yang masih bersarang disana.

Sang wanita mendesah begitu kesakitan. Sekujur tubuhnya bagai menahan rasa sakit dan lobangnya lecet oleh benda tumpul namun besar itu. Kakinya bagai jeli.
Apalagi Mark mulai memaju mundurkan batang tegangnya. Berharap mencapai klimaks yang didamba.

Sang wanita masih mendesah keras, agak menyesali permintaannya untuk lanjut tadi. Tapi apa dikata, bercinta dengan sosok Mark ialah idaman para wanita.

Fakta dari rahasia umum itu nyata. Para jalang mantan penghangat ranjang pria dengan marga Lee sangat akurat.
Bagaimana cara menumpahkan hasrat seorang Mark Lee yang diagung-agungkan dengan kesempurnaan memiliki fakta mengerikan bila terkait masalah ranjang.

Bagai singa jantan di musim kawin, itu gelarnya. Tak lupa pula dengan sifat iblis saat melakukan hal itu, yang tertutup oleh wajah sempurnanya.

Ikat pinggang yang Mark gunakan dia ambil sambil memaju-mundurkan penisnya.

Mark mulai memberi cambukan dari ikat pinggangnya. Ikat pinggang kulit yang begitu berat sukses menorehkan kemerahan di pantat sang wanita.

Teriakan keperihan seolah diabaikan Mark. Dirinya kembali mencambuk pantat hingga punggung sempit itu.

Tak tanggung-tanggung akibat dari perlakukan Mark wanita itu sudah berteriak dan menangis untuk berhenti. Sampailah dimana dirinya terpingsan ditengah kegiatan membuat Mark murka. Mendorong tubuh tak berdaya itu kembali berdiri.

Menatap bengis wanita dengan daerah selangkangan yang mengeluarkan darah.

Menuju kamar mandi membesar diri. Menyambar bathrobe dan mengikatnya.

"Lemah"

Satu kata yang baru saja keluar dari mulut pria yang meninggalkan seorang wanita telanjang dengan kondisi penuh luka dan memar.

---

Pria bermarga Lee itu memasuki ruangan khusus dari hotel tersebut.

Ya, hotel tersebut merupakan salah satu milik Leon company yang berkembang di Korea Selatan.
Anak perusahaan asing dari Kanada yang cukup terkenal dan menguasai daerah Amerika Utara.

[Part II] Let's Being A GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang