San Juu Hachi

23.4K 2.2K 405
                                    

| mature content |
contain simulate of bdsm
get out if you underage and don't like the sex type like this

🎼 MONSTER by Red Velvet Irene-Seulgi

•••

Mark berjalan di depan sambil menuntun Haechan yang tangannya terborgol.

Pemuda itu sempat memberontak, tapi Mark malah berlaku kasar dan hampir menelanjanginya di depan para staf hotel.

Haechan diam tenang meski ada niatan untuk menghempas kepala bos gilanya itu ke dinding hingga isinya buyar.

Pintu lift terbuka, mereka pun masuk berdua. Mark tampak datar meskipun beberapa staf hotelnya memberi salam dan bersikap manis.

Bertanya kenapa mereka tidak kaget melihat keadaan Haechan?

Hal ini sudah biasa terjadi, si bos besar itu membawa jalang ke hotel miliknya melampiaskan hawa nafsu. Tapi mereka agak salah fokus saat mendapati seorang pemuda-lah yang si bos bawa. Haechan sendiri menundukkan wajahnya malu, melihat tatapan penasaran dari para staf.

Ayolah, Haechan bahkan tak punya harga diri lagi. Jangan tambahkan beban itu, batin Haechan.

Mark mendekat pada Haechan, berdiri di belakang pemuda itu. Wajahnya menuju ke leher jenjang yang hadir beberapa tanda buatannya.

"Aku belum pernah melakukan seks di lift. Mau mencoba?"

Sikut Haechan segera mendorong perut Mark, dia benar-benar benci sekali ide ajaib pria itu. Melakukannya di lift sama saja membuat staf penjaga cctv menonton film biru sesama jenis secara gratis.

"Kita sudah berjanji tidak akan melakukannya di ruang publik. Tepati janjimu, Mark." Peringat Haechan. Bagaimana pun dia harus menjaga harga dirinya meski sudah kotor itu.

Mereka pun sampai di lantai tujuan, lift terbuka. Haechan segera keluar meninggalkan Mark yang terkekeh kecil melihat ekspresi marah Haechan. Benar-benar manis, pikir gila pria itu.

Kali ini Mark tidak menuntun Haechan dengan menggenggamnya. Dia membiarkan pemuda itu jalan perlahan mengikutinya masuk ke dalam kamar Mark.

 Dia membiarkan pemuda itu jalan perlahan mengikutinya masuk ke dalam kamar Mark

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamar yang cukup luas dan rapi dengan selimut-

"Lepas pakaianmu"

Perintahnya yang menghentikan kegiatan observasi Haechan akan kamar itu.

"Apa?!" Pekik Haechan. Dia kaget bukan main mendengar tutur gila Mark lagi.

Mark membalikkan badannya sambil melepas kancing jas dan berjalan ke arah Haechan, membuka kunci borgol itu.

"Kau tidak tuli, cantik. Perlu kau tau, tidak ada yang boleh menggunakan pakaian saat memasuki arena selanjutnya, kecuali aku tentunya."

Mata Haechan melotot marah melihat pria di depannya, "Aku. Tidak. Mau."

[Part II] Let's Being A GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang