04. MTQ

9.9K 592 108
                                    

Assalamualaikum
.
.
.
.
Heppy reading ❤️
.
.
.
🚐🚐🚐

Pemandangan yang begitu terang pada malam ini, bulan yang begitu cerah dan bintang-bintang berkedip menampilkan beberapa warna menambah kesan yang sangat indah ketika di pandang.

Kuasa Allah memang tidak bisa di remehkan, segala yang ada di dunia ini rasanya tidak ada bosan-bosannya jika memandang begitu lama, buktinya pada malam ini bulan yang begitu cantik dengan sinar keindahan yang mampu siapa saja yang menatapnya akan terpesona dengan sekejap. Salah satunya gadis itu.

Yah, dia adalah Karina dirinya sedang berdiri di balkon kamar menikmati ciptaan Allah yang sungguh mengagumkan mata. "Ya Allah apa selamanya aku tidak akan bisa merasakan yang namanya mondok?"

"Jika boleh jujur aku sangat ingin mondok seperti orang-orang di luar sana, menimbang ilmu yang banyak, menghafal Al-Qur'an dan aku ingin merasakan keseruan yang ada di dalam pondok itu seperti apa ya Allah" setetes air mata gadis itu jatuh dari pipinya

Rasanya sangat sedih mengetahui jika sekarang dirinya gagal kembali melanjutkan sekolahnya di pondok impiannya, mamanya sempat menawarkan bahwa gadis itu akan di sekolahkan di pondok jika dirinya sudah menginjak sekolah menengah atas namun semua itu lagi-lagi impian itu harus ia kubur dalam-dalam saat papanya lagi-lagi tidak menyetujuinya.

"Di dalam sholat ku aku selalu berdoa semoga ada keajaiban datang dengan memberikan kabar bahagia tapi kenapa engkau tak pernah merespon bahkan mengijabahkan doa ku ya Allah apa aku banyak salah hingga doa ku yang satu ini tidak pernah kau kabulkan?"

"Aku ingin seperti sepupu-sepupu ku, mereka sudah bertahun-tahun mondok dan mereka sudah mempunyai bekal hafalan di sana lalu aku kapan ya Allah?kapan hiks..."

"Aku sangat iri dengan mereka, mereka semakin hari semakin masyaallah sedangkan aku semakin hari semakin astagfirullah, aku tidak tau kedepannya kehidupanku akan seperti apa yang jelas saat ini aku ingin sekali merasakan yang namanya mondok"

Di rasa dirinya sudah cukup meluapkan isi hatinya dan mulai lega dirinya kembali masuk kamar mengambil benda pipinya, gadis itu memencet logo tiktok di sana dan video pertama yang muncul di berandanya adalah video tentang kembalinya santri-santri ke pondok pesantren dan itu membuat air mata Karina kembali jatuh.

"Iri bangat sama mereka"

Tok tok

Suara pintu terbuka menampilkan sosok mamanya yang datang ke kamarnya dengan membawa selembar kertas di tangan wanita paru baya itu.

Cepat-cepat Karina menghapus air matanya. "Mama? Ada apa"

"Ini, teman kamu tadi kesini bawa kertas, katanya sih ada kegiatan pelaksanaan Pramuka di sekolah dan kalau nggak salah bakal nginap tiga hari di sana. Nih baca dulu" mama riah menyodorkan kertas itu ke putrinya

"Iya ini kertas permintaan izinan siswa, mama nggak keberatan kalau aku nginap di sana?"

"Nggak lah mama akan selalu dukung kamu dalam hal sekolah, karena itu adalah salah satu masa depan mu nanti"

"Mama sayang nggak sama aku?"

Mama riah menyambungkan alisnya. "Kamu kenapa bicara seperti itu, jelas mama sayang kamu, Abang kamu dan juga adik-adik kamu semuanya mama sayang kalian semua anak-anak mama"

Kenapa putrinya tiba-tiba mengatakan hal seperti itu, apakah dirinya ada salah dalam ucapan atau perilaku hingga mampu menyinggung perasaan hati anaknya, se ingatnya mama riah memperlakukan Karina seperti hal pada umumnya memberikannya kasi sayang, di rasa tidak ada yang aneh masalah perhatiannya selama ini.

"Lalau kenapa mama nggak izinin aku buat mondok? Masa depan aku ada di sana ma aku pengen kayak sepupu-sepupu aku mereka sudah hijra sedangkan aku? Hanya anak biasa yang fakir ilmu"

Sesama Santri LH Where stories live. Discover now