34. kenyataan yang sebenarnya

22.5K 1.5K 299
                                    

Halo assalamu'alaikum

Nggak jawab dosa!

Minimal kalau baca di vote lah😭☝

🚐🚐🚐

"Ass-" ucapan Karina terpotong saat melihat pemandangan yang tidak sepantasnya ia lihat.

Dimana Iqbal duduk di kursi dan Aisyah yang menempel ke arah Iqbal membuat hati kecil Karina ingin menangis melihatnya.

Jadi ini yang mau kamu perlihatkan sama aku kak? Tega bangat kamu.

Nyatanya masa lalu tetap pemenangnya, lagi lagi Karina harus tetap sadar akan posisinya. Pernikahan dirinya hanyalah sebuah keterpaksaan.

Dengan sekuat tenaga Karina menahan air matanya untuk tidak keluar. "Maaf telah menganggu," Karina pamit keluar dan berlari menjauh dari tempat itu dengan perasaan kecewa.

"Karina tunggu!"

Iqbal langsung mendorong Aisyah untuk menjauh dari tubuhnya dan ikut berlari keluar ruangan mengejar Karina.

Ketika sudah dekat Iqbal menggapai tangan Karina dan menarik perempuan itu untuk masuk kedalam pelukannya. Perempuan itu menangis sejadi jadinya.

"Maafkan saya."

"Aku ingin pergi hiks.. "

Iqbal menggeleng keras mana mungkin ia membiarkan istrinya pergi begitu saja.

"Saya nggak bakal biarin kamu pergi," tegas Iqbal.

Karina dengan paksa melerai pelukannya, perempuan itu menatap Iqbal dengan tajam, ia benar benar sudah muak dengan hidupnya ini.

"Kenapa? Apa kak Iqbal belum puas nyatikin hati aku? Egois kamu kak!" ucap Karina lantang, emosinya sudah di puncak di tambah rasa benci yang tiba tiba saja datang dengan sendirinya.

Sekarang tidak ada lagi kata cinta bagi Karina ia muak tersakiti oleh suaminya, nyatanya kata cinta hanyalah sebuah angan angan yang tidak akan pernah ia rasakan lagi.

"Aku udah muak liat kak Iqbal, aku benci hiks.."

Bagai di sayat benda tajam, seluruh anggota tubuhnya terasa lemas seketika, bukan jawaban itu yang Iqbal inginkan.

"Karina saya mohon, tadi itu nggak seperti apa yang kamu liat," sebisa mungkin Iqbal memberikan pengertian kepada Karina bahwa apa yang perempuan tadi lihat itu tidak benar adanya.

"Kak Iqbal nggak usah jelasin sama aku, lagian bukankah itu yang kak Iqbal inginkan dari dulu?" nada Karina seketika berubah menjadi seperti menantang, Perempuan itu tersenyum jahat kepada suaminya.

"Dia perempuan yang kaka cintai dulu kan? Bahkan kak Iqbal rela melakukan apapun demi dia, aku bener bener capek kak dengan semua ini."

"Kali ini aku bener bener mengalah, kejarlah cinta pertama kaka, aku akan pergi jauh dari kehidupan kak Iqbal, dan maaf telah merusak hubungan kalian kemarin."

Karina sudah yakin dengan keputusan yang telah ia buat secara sepihak, ia benar benar bodoh karna telah menjadi perusak hubungan orang.

Sadar diri adalah kenyataan begitu yang menyakitkan namun, tindakan seperti itulah yang harus ia terapkan sekarang.

"Saya hanya mencintai kamu Karina," ucap Iqbal.

Perempuan itu tersenyum kecut. "Berhenti berkata dusta kak, jangan terlalu mengikuti gengsi tapi ikutilah kata hati. Disini Aisyah yang berhak menjadi istrimu bukan aku."

Sesama Santri LH Where stories live. Discover now