30. sayang?

21.1K 1K 145
                                    

Semenjak kejadian itu Karina kini jatuh sakit, mungkin faktor trauma membuat dirinya seketika tidak bisa di katakan baik baik saja sekarang.

Rasa takut terus saja menghantui Karina sepanjang waktu, bayangan bayangan dirinya yang hampir saja di lecehkan membuatnya trauma berat.

Hal itu mampu membuat Iqbal menjadi sangat khawatir dan meninggalkan semua pekerjaannya demi menjaga istrinya.

"Udah bangun, hm?" tanya Iqbal duduk di pinggir ranjang melihat istrinya yang sudah bangun dari tidurnya.

Lagi dan lagi perempuan itu kembali mengeluarkan air matanya membuat Iqbal menghempaskan nafas pelan.

"Kenapa nangis lagi?" tuturnya begitu lembut.

Iqbal menghapus air mata istrinya yang sudah luruh membasahi pipinya. "Demam kamu nggak reda reda kalau nangis terus."

"A-aku takut.. "

"Ada saya, kenapa harus takut lagi?"

"Dia jahat, dia mau lecehin aku hiks."

"Aku kotor! Aku udah kotor," racau Karina

Iqbal langsung membawa tubuh Karina ke dalam pelukannya. "Suttt, kata siapa kamu kotor, hm? Dia belum nyentuh kamu terlalu jauh."

"Saya nggak akan membiarkan kejadian itu terulang lagi Karina, kamu hanya milik saya dan hanya saya yang dapat menyentuh kamu."

Hati Karina seketika tenang saat mendengar ucapan Iqbal barusan, dia tidak tau apakah ucapan suaminya sebuah perkataan yang tulus dari hatinya atau hanya sebuah omong kosong belakang.

Iqbal mulai merasakan hatinya jatuh pada Karina, ia senang jika Karina ada di dekatnya. Apakah dia sudah mencintai istrinya? Kurasa iya.

Bibir Iqbal tersenyum kala Karina masih enteng berada di dalam pelukannya, tangan kekarnya mengelus lembut surai milik Karina.

"Kamu duduk disini dulu yah, saya masakin bubur dulu," Karina menggeleng di pelukan Iqbal membuat sangat empu menghela nafas pelan.

"Kamu belum makan, perut kamu juga kosong dari semalam."

"Jangan tinggalin aku kak, aku takut."

Ternyata trauma istrinya belum hilang juga, Iqbal juga tidak tau harus berbuat apa untuk bisa melupakan kejadian itu.

Dengan pilihan lain, Iqbal menggendong Karina ala koala, tak ada pilihan lain selain melakukan cara itu, Iqbal membawa istrinya menuju dapur.

"Saya mau buatin kamu makanan dulu tapi gimana caranya yah?" melihat posisi Iqbal yang sedang menggendong Karina membuat ia sedikit kesusahan untuk melakukan aktivitas memasaknya.

"Duduk di kursi dulu yah?" bujuk Iqbal, berharap Karina mau menuruti perintahnya.

Karina mengangguk lemah, Iqbal langsung menduduki istrinya di kursi makan.

"Tunggu bentar yah, saya buatin kamu bubur dulu." ucap Iqbal sambil mengelus kepala istrinya lembut.

Karina memperhatikan laki laki itu yang sedang sibuk memasak, tanpa sadar bibirnya tertarik ke atas hingga menciptakan senyuman tipis di sana.

Selang beberapa menit sebuah suara benda jatuh di ruang tamu membuat Karina kaget dan berlari ke arah Iqbal, memeluk tubuh laki laki itu dari belakang.

"Ya Allah.. " kaget Iqbal.

"Aku takut kak, d-dia pasti kembali."

Iqbal memutar badannya hingga saling berhadapan, ia membalas pelukan hangat istri.

Sesama Santri LH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang