(12.) Wapresma VS Maba

60.3K 6.1K 6.2K
                                    

Harga penulis melalui feedback berupa vote serta comment

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harga penulis melalui feedback berupa vote serta comment. Jika ingin ceritanya lekas terus di updated, jangan lupa tembuskan targetnya, xixixi. WARN! ADA SEKITAR 1000+ KATA, SEMOGA TIDAK BOSAN.


Diharapkan jangan siders. Karena satu bintangmu itu sangat berharga untuk menghargai waktu, energi, dan tenaga penulis🖤🖤🖤

TARGET--2,5 RIBU VOTE AND 5 RIBU COMMENT UNTUK NEXT?!

ABSENN DULUU, SPILL TAHUN LAHIR KALIANNNN😁😎☝️AGHU SIE 2003 YAAH

HAPPY GOES TO 500k READS REMOY🥹💓 JANGAN LUPA NABUNG YA TAHUN DEPAN BANGETTT NIHHHH

••••••••••••••••

"Mulai hari ini ku nyatakan, aku mencintaimu dan ku cemburui semua perempuan yang dekat dengan mu."
-Arazey Henessy Elthea-
••••••••••••••

Setelah sambungan telepon terputus, Zeya pun mengedarkan pandangan untuk mencari dimana kelompoknya berada melalui kalung id card yang dikenakan bagi setiap peserta mahasiswa baru.

Zeya bergegas mendekat pada segerombolan orang yang ia yakini bahwa itu adalah kelompolnya, yaitu kelompok 10.

Jika semua maba mengenakan seragam kuning dan rok berwarna coklat beserta alma yang senada, maka ada satu orang di antara kelompok tersebut yang berbeda.

Sudah bisa dipastikan, bahwa itu adalah mentor mereka. Namun ketika Zeya bergabung, nampaknya sang mentor sudah setengah jalan memberikan arahan dan briefing pada mereka.

"Kamu baru dateng apa gimana? Ini udah jam berapa? Kita udah mau selesai arahan kamu malah telat," omel Irish pada salah satu maba yang terlambat bergabung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu baru dateng apa gimana? Ini udah jam berapa? Kita udah mau selesai arahan kamu malah telat," omel Irish pada salah satu maba yang terlambat bergabung.

Zeya meneguk salivanya pelan, ia mengangguk. "Siap, Kak. Maaf, tadi di jalan lumayan macet juga."

"Itu jas alma kamu kenapa gosong?" tanya Irish lagi mendekat dan memegangi lengan Zeya. "Kan syarat ikut PKKMB harus berpenampilan rapi, kalau kayak gini emang enak di pandang?"

AGASKAR 2 [[ ASKARAZEY ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang