(41.) Nisan tanpa Nama

41K 5.1K 9.8K
                                    

Harga penulis melalui feedback berupa vote serta comment

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Harga penulis melalui feedback berupa vote serta comment. Jika ingin ceritanya lekas terus di updated, jangan lupa tembuskan targetnya, xixixi. WARN! ADA SEKITAR 1000+ KATA, SEMOGA TIDAK BOSAN.


Diharapkan jangan siders. Karena satu bintangmu itu sangat berharga untuk menghargai waktu, energi, dan tenaga penulis🖤🖤🖤

TARGET--3,5RIBU VOTE DAN 7 RIBU COMMENT UNTUK NEXT?!

ABSENN DULUU, SPILLL KALIANNN DPT THR BERAPAA NICHH LEBARAN KEMARIN?
•••••••••••

HAWOO PASREMOYY SEMUAA😻YUHUWWW SESUAI TARGET AKU UPDATE LAGI, ANW MINAL AIDIN WAL FAIDZIN YA, MOHON MAAF LAHIR BATIN SEMUAA🥹🩷
••••••••••••••••

"Dari dulu keinginanku terpenuhi selalu, hanya denganmu lah pertama kali aku merasakan bagaimana keinginanku menjadi debu."
-Agaskar Vakenzo Delvan-
••••••••••••••

"Maksud Dokter, apa? Istri saya masih baik-baik aja kan, Dok?" Agaskar mengguncang kedua tangan dokter Galih.

"Maafkan saya, Pak Agaskar. Hanya salah satu nyawa yang bisa diselamatkan, untuk janinnya.... Bu Zeya mengalami keguguran pada masa kehamilan 13 minggu."

Satu tetes air mata Agaskar mengalir menghantam pipinya, salivanya tercekat di ujung tenggorokan. Rasanya ia sulit menerima apa yang baru saja sang dokter sampaikan.

"Saya turut berduka cita, Pak Agaskar. Hanya ibunya yang bisa diselamatkan," ujar dokter Galih.

Agaskar menggeleng-gelengkan kepalanya, ia tertawa hambar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Agaskar menggeleng-gelengkan kepalanya, ia tertawa hambar. "Nggak, nggak mungkin. Dokter pasti bohong, kan? Anak saya masih bisa selamat kan, Dok? Udah mau 5 bulan, Dok."

Agaskar mengguncang tubuh dokter Galih beberapa kali, itu membuat pria paruh baya berpakaian serba putih hanya menghela napas panjang.

"Saya akan memberikannya nanti, hasil kuretan yang telah kami keluarkan. Agar anak Bapak bisa dimandikan dan disholatkan sebagaimana mestinya."

AGASKAR 2 [[ ASKARAZEY ]]Where stories live. Discover now