(18.) Special Day

70.8K 6.3K 6.9K
                                    

Harga penulis melalui feedback berupa vote serta comment

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Harga penulis melalui feedback berupa vote serta comment. Jika ingin ceritanya lekas terus di updated, jangan lupa tembuskan targetnya, xixixi. WARN! ADA SEKITAR 1000+ KATA, SEMOGA TIDAK BOSAN.


Diharapkan jangan siders. Karena satu bintangmu itu sangat berharga untuk menghargai waktu, energi, dan tenaga penulis🖤🖤🖤

TARGET--3 RIBU VOTE AND 5 RIBU COMMENT UNTUK NEXT?!

ABSENN DULUU, PAKEE MAPEL FAV KALIANN😁😎☝️AD YG SAMAAN TIDAK ADA KEK AKU TIDACK??

HAIII GUIZEEE AK BALEKK, MANGAP DELAY UP YA, MEMBANGUN MOOD KRNA BUKU BAJAKAN SUSAH BGT HUHUUU🥹💓 JANGAN LUPA NABUNG SENG

••••••••••••••••

"Tuhan, aku takut jika sebagai istri belum bisa menjadi yang terbaik untuknya."
-Arazey Henessy Elthea-
••••••••••••••

"Sakit, sayang?" Suara bariton dari seorang lelaki nampak samar di indera pendengarannya.

Zeya mengangguk pelan. "Pusing banget, Kak...."

"Kita ke dokter mau, nggak?" tawar Agaskar.

Sudah hampir setengah jam, sejak matahari muncul menyinari bumi, Zeya merasa pual dan pusing di waktu yang bersamaan. Terkadang Agaskar meringis sendiri melihat istrinya yang sesekali mengeluh.

Tak ada cara lain bagi Agaskar untuk menenangkan Zeya selain membantu memijat tubuh istrinya itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tak ada cara lain bagi Agaskar untuk menenangkan Zeya selain membantu memijat tubuh istrinya itu.

"Gue tuh cuman mual, Kak, tumben banget mualnya pagi. Biasanya selalu malam sebelum tidur," celetuk Zeya.

Agaskar yang sedang memijat punggung Zeya itu pun memajukan kepalanya tepat di samping Zeya. "Sebelum tidur? Seriusan, lo? Gue nggak pernah denger tuh lo mual."

AGASKAR 2 [[ ASKARAZEY ]]Where stories live. Discover now