(19.) Sebuah Kesalahan

61.1K 5.9K 6.4K
                                    

Harga penulis melalui feedback berupa vote serta comment

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Harga penulis melalui feedback berupa vote serta comment. Jika ingin ceritanya lekas terus di updated, jangan lupa tembuskan targetnya, xixixi. WARN! ADA SEKITAR 1000+ KATA, SEMOGA TIDAK BOSAN.


Diharapkan jangan siders. Karena satu bintangmu itu sangat berharga untuk menghargai waktu, energi, dan tenaga penulis🖤🖤🖤

TARGET--3 RIBU VOTE AND 5 RIBU COMMENT UNTUK NEXT?!

ABSENN DULUU, PAKEE WARNA BAJU YG KALIAN PAKAI SKRANG😁😎☝️AD YG SAMAAN BIRU KEK AKU TIDACK??

HAIII GUIZEEE AK BALEKK, MANGAP DELAY UP YA, KEMAREN HABIS AD ACARA🥹💓 JANGAN LUPA NABUNG SENG

••••••••••••••••

"Maaf untuk kesalahanku, akan ku perbaiki sedemikian rupa dan tidak akan terulang untuk kedepannya."
-Agaskar Vakenzo Delvan-
••••••••••••••

"Agas, mending lo kesini, temuin gue sekarang. Atau lo mau, video yang pernah kita take bareng gue kirim langsung ke istri lo?"

Sejenak, Agaskar menjauhkan ponselnya dari daun telinga, ia mencoba berpikir apa yang tengah dimaksud oleh Irish. "Video? Take?" ulang Agaskar.

"Rish, jangan halu. Kita nggak pernah nge-takei video apapun selain untuk keperluan BEM dan promosi organisasi," tegas Agaskar.

Dari seberang sana, terdengar Irish tertawa geli. "Yakin, nih? Yang waktu di club bareng gue itu apa? Lo terlena sama tubuh gue, Agas..."

"Kak...."

DAMN! Agaskar menurunkan ponselnya, ia terkejut spontan berbalik badan mendapati istrinya sudah berada di belakangnya. Lelaki itu meneguk salivanya kasar sembari memandangi Zeya.

"Siapa, Kak? Lo ada urusan penting sama BEM lo, ya?" tanya Zeya, karena biasanya panggilan yang Agaskar jawab selalu soal organisasinya.

Agaskar mendengus kasar, ia membuang pandangannya ke arah lain sebelum menjawab pertanyaan Zeya. "Gimana Bunda, sayang?" tanya Agaskar.

Zeya pun menoleh dan menunjuk ke titik pusat, dimana terlihat Syima sedang di urus oleh salah satu perawatnya. "Ada kok, gue sekalian mau nyuapin Bunda makan, Kak."

"Zey... Gue boleh pamit sebentar? Ada urusan yang harus gue selesaikan, nggak lama nggak akan nyampe satu jam gue bakal balik lagi kesini ngejemput lo. Boleh?" Agaskar mencoba meminta izin pada istrinya.

Meskipun harus dengan embel-embel ada 'urusan' dan tidak menyebutkan secara jelas, apa alasan yang sebenarnya. Karena Agaskar sendiri tidak tega jika harus merusak moment sang istri dan mertuanya.

AGASKAR 2 [[ ASKARAZEY ]]Where stories live. Discover now