💋AsRen-06💋

3.9K 554 22
                                    

Vote dan komen adalah bukti kalau yang baca ini manusia, bukan setan dedemit.

200 vote dan 50 komen.

💋Adam dan Damar💋

Luo senantiasa ikut kemanapun Astarea pergi, memang idaman sekali, tapi sayang Luo ini impoten, yah, Luo pernah menikah namun bercerai karena istrinya tak pernah disentuh.

Luo tak pernah terangsang, mungkin Luo ini sudah mati ya saraf napsunya, entahlah.

Astarea sibuk membaca berkas berisi kontrak kerja sama dengan perusahaan lain, ya sangat fokus dan tenang.

"Nyonya, ini data fisik dari laporan keuangan di bulan Desember," lapor Luo seraya memberikan map berisi berkas data.

Astarea membukanya, membacanya dengan teliti kemudian mengangguk.

"Ya, sudah bagus, oh ya, dimana sekretaris yang kau rekomendasikan? Aku rasa kau khusus menjadi asistenku saja, untuk sekretaris, aku akan cari orang lain."

Luo menegakan tubuhnya mendengarkan perkataan sang Nyonya.

Lalu membungkuk pelan "Dia akan datang besok, Nyonya, dia berasal dari pedesaan tapi pendidikannya bagus, dia berkuliah di salah satu Universitas Negeri, dengan gelar S1 Hubungan Internasional," jelas Luo.

Astarea mengangguk pelan "Bagus, mana data dirinya?"

Dengan sigap Luo membuka laci kerja miliknya dan mengeluarkan map berisi Resume dan CV, untuk calon Sekretaris Astarea.

Astarea membaca CV itu dengan seksama.

"Oh, laki-laki ya," gumam Astarea.

Dia memandangi foto dari calon sekretarisnya itu lamat, dan menyadari sesuatu.

"Tunggu, dia mirip seseorang."

Astarea menelisik lagi foto pemuda di CV tadi, lalu menggeleng pelan.

"Mungkin cuma firasatku saja," gumamnya seraya menutup kembali map tadi kemudian melanjutkan pekerjaannya.

Nanti malam adalah makan malam yang harus Astarea datangi.

Para sepupu, keponakan, tante, paman, nenek dan kakek akan turut datang.

Mungkin pembahasaan perihal naiknya Astarea sebagai Ketua Mafia keluarga Alloma.

Masih ada pria di keturunan Alloma, hanya saja yang memenuhi kriteria sebagai pemimpin adalah Astarea.

Bukan hanya kecerdasan saja yang dipilih, melainkan aura kepemimpinan yang mampu membuat lawan bicara segan dan menuruti setiap pertemuan meeting.

Dan semua ada pada Astarea, tak heran Asta begitu pintar dalam bicara dan negosiasi.

"Nyonya, selain makan malam, anda ada pertemuan dengan salah satu Kolega untuk membahas pertukaran Nikel dengan Minyak," ujar Luo memberitahu.

Astarea mengangguk saja, dia masih sibuk melanjutkan pekerjaannya, berkas-berkas ini harus diselesaikan dalam waktu cepat.

Luo juga sibuk mengerjakan pekerjaannya, mereka sama-sama sibuk.

Sampai suara keributan terdengar dari aras luar ruang kerja Astarea.

"Coba kau check, Luo."

"Baik Nyonya."

Luo segera bangkit dan berjalan kearah pintu, dia membukanya dan melihat segerombolan pria tengah adu jontos.

"Nyonya, sepupu anda datang dan mereka berkelahi," lapor Luo.

Astarea mendengus pelan "Siram mereka dengan air," titah Astarea tenang.

Luo pastinya akan melakukan apapun perintah dari Astarea, dengan cepat dia mengambil air dari ember di kamar mandi ruang kerja Astarea.

Lalu ember itu dia bawa ke luar, dan segera dia siram pada 2 pria yang sedang berkelahi.

Siraman air, bak siraman rohani itu seketika membuat kedua pria tadi berhenti berkelahi.

Namun sasaran selanjutnya adalah Luo, untung saja Luo ini kuat, jadi menghadapi 2 pria lemah seperti mereka bukanlah hal sulit.

Setelah kedua pria tadi lumpuh ditangan Luo, segera Luo geret mereka masuk ke ruangan Astarea.

"Asta! Lo gak bisa gitu dong, masa lo sih yang naik jabatan, kan masih ada gue sama bang Adam!" Solot Damar, saudara kembar Adam.

Sepupu Astarea.

Astarea hanya mendengus pelan, dia mengalihkan pandangannya dari berkas, dan tertuju pada kedua sepupunya itu.

"Protesnya ke Kakek, kan Kakek yang pilih," cetusnya kalem.

"Sialan, yang ada kena bogem kami," sinis Adam.

Astarea mengedikan bahunya tak perduli.

"Ya itukan urusanmu, bukan urusanku," jawab Astarea datar.

Adam dan Damar kembi merecoki Astarea, untung satpam segera datang dan membawa keduanya pergi.

Aneh memang, ganggu orang kerja aja mereka.

"Nyonya, Kopi anda." Luo menyajika kopi capucino untuk Astarea, dia tau betul apa yang bosnya sukai.

Dengan tenang Astarea menikmati kopi itu, barulah dia bisa menghela napas tenang.

Kopi dan Renald, adalah dua hal yang juga Astarea sukai, hehe.

💋Bersambung💋

Crazy Man be Mine [End]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora