💋AsRen-21💋

2.3K 393 25
                                    

Sider makin gatau diri, makin kaya babi.

200 vote dan 50 komen ayo.

💋Renald Family💋

Kejadian dimana Renald mematahkan tangan Raynan, membuat Renald harus bertemu lagi dengan keluarga sialan yang sudah membuangnya dulu di RSJR.

Tatapan mata Renald tetap kosong, Astarea sendiri membiarkan Renald merengkuh pinggang Astarea mesra.

Menunjukan teritorial dimana Astarea adalah milik Renald.

"Renald! Kau orang gila sialan, berani sekali kau mematahkan tangan kembaranmu sendiri!" Seru sang Mami.

Renald hanya menatap wanita paruh baya itu datar, dia bahkan mendecih sinis lalu bersandar dibahu Astarea.

Seringai miring terulas diwajah Renald, dia menegakan diri lalu menghadap pada maminya.

"Apa saya kenal anda? Saya kan bukan Valera," cetus Renald santai, dia melipat tangannya di dada lalu memiringkan kepalanya sedikit.

Jelas sekali dia sedang mengejek orang tuanya saat ini.

"Renald, kami minta maaf karena jarang menjengukmu di RSJR, namun tak ada sejarahnya mantan anak atau mantan orang tua," tutur Papi.

Renald merotasi matanya malas, dia merasa datar dan sangat kosong saat berhadapan dengan dua orang yang disebut sebagai orang tuanya.

Karena 7 tahun di RSJR membuat Renald seperti sesuatu yang tak berisi, dia seperti seorang manusia tanpa jiwa, hidup hanya karena dia belum mati.

Lalu dia kabur dan bertemu Asta, disanalah baru Renald merasa hidup.

Renald menggenggam tangan Astarea lalu mencium punggung tangannya, dan tersenyum kecil.

"Sejak kalian membuang saya ke RSJR, saya tak merasa punya keluarga, hanya Asta saja keluarga saya, bukan kalian lagi."

Suara Renald begitu tegas dan tenang, dia sudah menegaskan kalau sekarang tak ada lagi hubungan antara Renald dan keluarga Valera.

Sang Mami, yang tadinya marah, mulai tertunduk lesu dan menitihkan air mata, sementara Papi memeluk  sang mami.

"Ayo pulang, Renald," tutur Astarea seraya tersenyum tipis lalu menarik Renald keluar dari ruang inap Raynan.

Senyum indah Renald berikan, dia berjalan mengikuti Astarea, ya, hidupnya sekarang bergantung pada Asta.

Jadi, kemanapun Asta pergi, maka Renald akan mengikuti bahkan jika itu ke Neraka sekalipun.

Kepergian Renald bersama Asta hanya membuat kedua orang tuanya semakin sedih.

Mereka sadar mereka salah, salah karena membuang Renald dimasa terburuknya.

Renald sudah bahagia sekarang, bahagia bersama dewi-nya.

"Aku mau es krim, Asta," rengek Renald saat masuk ke dalam mobil.

Asta terkekeh pelan, dia mencium bibir Renald lembut, lalu melepas ciuman singkat mereka.

Senyum hangat Astarea berikan, hanya Renald yang bisa mendapatkan senyuman itu, dan memang hanya pada Renald saja Asta mau tersenyum setulus itu.

"Boleh, akan kubeli semua es krim yang kau mau."

Renald menyentuhkan dahinya ke dahi Astarea lalu terkekeh pelan.

"Asta-ku, Dewi-ku, Semesta-ku," bisiknya penuh cinta dan ketulusan.

Astarea tertawa pelan, dadanya bergemuruh penuh kebahagiaan, hanya Renald saja yang memberikan cinta menggebu seperti ini.

Membangkitkan sesuatu yang terpendam dalam hati Astarea.

Sesuatu yang selalu Astarea cari.

Yaitu, empati dan cinta.

Bolehkah Asta mempercayai Renald? Mempercayai cinta Renald?

Asta ingin percaya, hanya saja, dia masih khawatir pada kutukan Alloma yang belum aktif.

Sejenak, Astarea tertegun.

Belum aktif atau..aku yang tak sadar kalau kutukan itu aktif? Batin Asta khawatir.

Dia harus bertanya pada Pak Bob, akan rumit kalau sampai kutukan itu aktif namun Asta tak menyadarinya.

💋Bersambung💋

Crazy Man be Mine [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang